Pemkot Kupang Bikin Program Pembalut Gratis untuk Perempuan Kurang Mampu

Kupang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang berencana membagikan pembalut gratis untuk perempuan dari keluarga kurang mampu melalui Program Ina Kasih. Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, mengungkap ini, Jumat (8/8/2025), dalam keterangan persnya saat menerima kunjungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di kantornya.
Program baru ini, kata dia, atas keprihatinan adanya anak perempuan yang tidak bersekolah akibat tak memiliki pembalut. Program ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dasar perempuan yang sering terabaikan ini.
1. 30 ribu keluarga

Bantuan pembalut gratis ini bakal diberikan kepada perempuan dari 30 ribu keluarga prasejahtera. Dengan begitu, lanjutnya, bisa mengurangi pengeluaran hingga ratusan ribu rupiah per bulan bila dalam satu keluarga ada beberapa perempuan dewasa.
"Jika mereka memiliki dua anak perempuan, jumlah pengeluaran bisa mencapai Rp120 ribu. Ini tentu sangat memberatkan keluarga dengan pendapatan di bawah Rp500 ribu per bulan,” jelas Serena.
2. Asal anggaran

Ia harap bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) berbagai perusahaan, dibantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk mendukung program ini nantinya.
"Ini menyasar langsung keluarga prasejahtera, berbeda dengan model bantuan yang biasanya diberikan ke sekolah," lanjut dia.
3. Berdayakan ekonomi

Serena di saat yang sama mengapresiasi BKKBN yang turut mendukung berbagai program di Kota Kupang seperti dalam menekanan stunting hingga 18 persen. Pemkot Kupang sendiri telah menampung 80 UMKM lewat lapak gratis dengan total omzet Rp 1,2 miliar dalam 2 bulan. Program ini, paparnya, untuk memberdayakan perempuan agar lebih mandiri.
Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN, Wahidah Paheng, merespon ini pada saat yang sama. Wahidah menyebut BKKBN juga menjalankan program pemberdayaan ekonomi keluarga yang difokuskan pada dua pendekatan utama.
"Yaitu pengelolaan keuangan keluarga dan pengembangan usaha ekonomi keluarga," kata dia.