Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pekerja NTT Korban TPPO Kabur Lewati Hutan Perbatasan Malaysia-RI

Ilustrasi korban TPPO (unsplash.com/Sophie)
Ilustrasi korban TPPO (unsplash.com/Sophie)

Kupang, IDN Times - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mengalami penganiayaan oleh majikannya di Serawak, Malaysia. Korban adalah Elvi Normawati Kun (41), warga Desa Aplasi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini pun melarikan diri dari tempat kerjanya melewati sungai dan hutan hingga melewati batas Malaysia dan RI. Ia kemudian ditolong warga dan sementara dirawat di Rumah Sakit dr. Sudarso Pontianak, Kalimantan Barat, sejak awal pekan lalu.

"Kondisi korban berangsur pulih. Ia juga dijaga dan dirawat beberapa warga NTT di Pontianak," jawab Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi, Senin (4/8/2025).

1. Periksa keluarga

Tampak depan Mapolda NTT. (Dok Polda NTT)
Tampak depan Mapolda NTT. (Dok Polda NTT)

Patar telah mengutus Tim Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari Subdit IV/Renakta Direktorat Reskrimum Polda NTT ke kampung halaman korban hari itu juga. Saat yang sama ia mengerahkan tim ke Pontianak dengan berkoordinasi BP3MI (Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) NTT.

"Tim berangkat untuk memeriksa saksi-saksi dan mencari keterangan terkait keberangkatan korban ke Malaysia. Tim nanti juga akan ke Pontianak," ungkap Patar.

2. Pekerja ilegal, korban TPPO dari keluarga

Ilustrasi TPPO. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi TPPO. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, menyebut wanita ini adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), saat dikonfirmasi, Senin (4/8/202). Suratmi sebelumnya mengaku juga mendapat informasi ini dari tim TPPO Polda NTT, Minggu (3/8/2025).

"Dia korban TPPO oleh keluarganya dan berangkat secara ilegal. Korban tidak terdata di data kami. Korban diduga mengalami penganiayaan," ujarnya.

Pihaknya pun berkoordinasi dengan BP3MI Kalimantan Barat untuk penanganan dan memfasilitasi pemulangan korban setelah pulih.

"Nanti kami akan bantu pembiayaan pemulangannya setelah ada konfirmasi dari rumah sakit sudah layak terbang," tambah dia.

3. Bekerja 5 bulan di Malaysia

ilustrasi trauma korban asusila. (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi trauma korban asusila. (pexels.com/Kaboompics.com)

Ketua Perhimpunan Flobamora Kalimantan Barat, Edel Robertus Oli, secara terpisah menyebut korban telah berangsur pulih. Korban sudah mulai bisa berkomunikasi setelah membaik.

Edel mengatakan korban masuk ke Malaysia melalui jalan tikus dan sudah 5 bulan bekerja di Malaysia. Korban juga mengaku dipukuli oleh majikannya, tak diberi makan, lalu dianiaya. Ia pun memilih kabur dengan kondisi sakit hingga akhirnya tiba di Indonesia.

"Anggota Polda Kalimantan Barat sudah ke rumah sakit dan saya sudah sampaikan semua data terkait korban. Korban saat ini ditemani oleh keluarganya," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us