Panitia Fornas Berduka atas Meninggalnya Atlet Gateball Asal Jogja

Mataram, IDN Times - Ketua Panitia Pelaksana Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII NTB, Nauvar Furqoni Farinduan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya atlet gateball asal Yogyakarta saat snorkeling di Gili Trawangan, Lombok Utara, Kamis (24/7/2025).
Farin mengaku baru mendengar kabar bahwa salah seorang peserta Fornas asal Purwomartani, Kalasan Kota Yogyakarta Seleman inisial RHW (64) meninggal dunia.
"Kami turut belasungkawa atas kejadian ini. Tapi kami pasti memberikan support bantuan teknis. Dalam konteks bagaimana penanganan cepat," kata Farin dikonfirmasi usai pelepasan kontingen NTB untuk Fornas VIII di Gelanggang Pemuda Mataram, Kamis (24/7/2025).
1. Libatkan RSUD NTB dan kabupaten/kota untuk penanganan kesehatan selama Fornas VIII

Farin menjelaskan selama pelaksanaan Fornas VIII, pihaknya melibatkan RSUD NTB dan RSUD kabupaten/kota dalam penanganan kesehatan. Dalam penanganan kesehatan peserta Fornas VIII telah disusun SOP.
Para peserta juga ditanggung BPJS Ketenagakerjaan dan sebelum bertanding dan berlomba dilakukan pemeriksaan kesehatan. Karena banyak juga para peserta yang usia lanjut.
"Yang jelas kalau kaitan dengan penanganan kesehatan selama melaksanakan pertandingan atau perlombaan sudah ada SOP detailnya. Kalau di luar pertandingan tentu berbeda. Tapi kalau selama pertandingan, ada SOP detail dan ada asuransi," jelasnya.
2. Diduga meninggal karena serangan jantung

Kasatreskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean membenarkan adanya peserta Fornas VIII asal Yogyakarta yang meninggal dunia saat Snorkeling di Gili Trawangan. Dia mengatakan korban diduga meninggal karena serangan jantung pada saat snorkeling.
"Diduga meninggal (karena) serangan jantung saat melaksanakan snorkeling," katanya.
Adapun kronologi kejadian, sekitar pukul 09.30 WITA, rombongan peserta Fornas VIII dari Yogyakarta sebanyak 15 orang yang merupakan atlet induk olahraga (Inorga) gateball melaksanakan liburan ke Gili Trawangan. Pukul 09.45 WITA, rombongan melaksanakan kegiatan snorkeling di dekat pantai Gili Meno.
3. Korban sempat dibawa ke Klinik Warna Gili Trawangan

Namun sekitar 5 menit, korban sudah tidak sadarkan diri dan dilakukan upaya pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) di tempat kejadian perkara (TKP) oleh rekan korban. Pukul 10.10 WITA, korban dibawa ke Klinik Warna Gili Trawangan kemudian diberikan pertolongan atau perawatan.
Sekitar pukul 10.15 WITA, korban dinyatakan meninggal dengan dugaan awal karena korban serangan jantung. Selanjutnya, pukul 10.40 WITA, korban dibawa menuju menuju RS Bhayangkara Mataram didampingi oleh rekan atlet dan dokter Klinik Warna Gili Trawangan.