Tarif Kamar Hotel Melambung sebelum MotoGP, Pemprov NTB Buat Aturan 

Keterisian kamar penginapan di NTB masih 54,96 persen

Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menerbitkan regulasi berupa Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengatur tarif kamar hotel. Tarif kamar hotel saat ini memang melambung jelang balapan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika. 

Regulasi yang sedang disiapkan tersebut nantinya akan mengatur soal tarif hotel dan penginapan berdasarkan zonasi kawasan strategis pariwisata daerah.

Sebagaimana diketahui, hotel berbintang di kawasan Mandalika, Kota Mataram dan Senggigi sudah habis dipesan saat perhelatan MotoGP 2022. Bahkan tarif kamar hotel berbintang naik berkali-kali lipat bertepatan tanggal 18 - 20 Maret mendatang.

1. Regulasi untuk keberlanjutan event internasional

Tarif Kamar Hotel Melambung sebelum MotoGP, Pemprov NTB Buat Aturan Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi (Foto Istimewa)

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan, regulasi tersebut dibuat guna menstandarkan tarif penginapan di seluruh NTB. Tujuannya guna menghindarkan permainan tarif hotel. 

Selain itu, Gita pun memandang pentingnya menjaga keberlanjutan industri perhotelan NTB di masa-masa mendatang dalam menyambut event berskala internasional. 

"Sebagai bentuk perhatian, Pemprov mengimbau soal rate harga (penginapan) ini untuk tidak hanya memanfaatkan situasi," kata Gita.

Baca Juga: 25.000 Tiket Murah MotoGP Dijual untuk Warga NTB 

2. Pergub akan dibahas dengan pelaku wisata

Tarif Kamar Hotel Melambung sebelum MotoGP, Pemprov NTB Buat Aturan Kepala Dispar Provinsi NTB Yusron Hadi (Foto Istimewa)

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Yusron Hadi menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan peraturan gubernur dalam mengatur asosiasi perjalanan wisata dan stakeholder lainnya. 

Regulasi tersebut nantinya menentukan harga kamar hotel dan penginapan lainnya berdasarkan lokasi dalam zonasi kawasan strategis pariwisata daerah.

Kondisi terjadi saat ini, kamar hotel di Mataram dan Senggigi sudah penuh jelang event MotoGP. Tarif kamar hotelnya pun naik beberapa kali lipat. 

3. Keterisian kamar penginapan masih 54,96 persen

Tarif Kamar Hotel Melambung sebelum MotoGP, Pemprov NTB Buat Aturan Hotel Pullman milik ITDC yang sudah dibangun di KEK Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Meskipun begitu, Yusron memastikan masih banyak kamar penginapan lain di luar kawasan tersebut yang belum terisi. Mereka sudah menyisir ke sejumlah penginapan di kota/kabupaten lain berada di Pulau Lombok. 

Ia menyebutkan dari 10.000 kamar penginapan yang disisir, okupansi hotel dan penginapan masih cukup memadai dan tercatat baru terisi 54, 96 persen.

"Artinya masih banyak tersedia dari akomodasi yang ada selain kita memaksimalkan yang lain untuk 100.000 penonton MotoGP," kata Yusron.

Total ketersediaan kamar dari hotel, homestay dan camping ground seluruhnya 24.768 kamar. Sedangkan rencana menggunakan sementara 52 rumah susun yang belum dihuni di Lombok Barat sampai Lombok Timur potensinya hingga 262 kamar.

Upaya lain mencukupi akomodasi saat MotoGP adalah fasilitas hotel terapung menggunakan empat kapal milik Pelni dengan kapasitas 3.500 kamar per kapal.

Baca Juga: Jasa Perhotelan NTB Menargetkan Pemasukan Rp23 M saat Balapan MotoGP

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya