Proyek Molor, Bendungan Meninting Terancam Tak Bisa Diresmikan Jokowi

Mataram, IDN Times - Pengerjaan proyek Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), molor dari rencana awal. Semula, proyek strategis nasional yang menghabiskan anggaran Rp1,43 triliun itu ditargetkan rampung pada Juni 2024, namun pengerjaannya diperpanjang hingga Desember mendatang.
Karena pengerjaannya molor, Bendungan Meninting terancam tak bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada September mendatang. Untuk itu, Pj Gubernur NTB Hassanudin bakal segera melakukan peninjauan proyek Bendungan Meninting.
"Pj Gubernur rencananya mau meninjau Bendungan Meninting. Nanti kita laporkan. Pj Gubernur akan meninjau kesiapan peresmian Bendungan Meninting," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah NTB Fathul Gani di Mataram, Rabu (31/7/2024).
1. Pemprov NTB harapkan bisa diresmikan bersamaan dengan smelter

Pemprov NTB berharap proyek Bendungan Meninting dapat diresmikan bersamaan dengan tuntasnya pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat.
Dua proyek itu direncanakan diresmikan pada saat kunjungan Jokowi bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto pada saat gelaran MotoGP Mandalika pada 27-29 September 2024.
"Kita berharap pada gelaran MotoGP dirangkaikan dengan peresmian smelter dan Bendungan Meninting. Tapi kita tak tahu perkembangan terakhir bagaimana progresnya. Tentu secara teknis tak bisa kita memaksakan. Ini terkait konstruksi yang paham adalah BWS (Balai Wilayah Sungai)," jelas Fathul.
2. Proyek Bendungan Meninting habiskan anggaran Rp1,43 triliun

Proyek pembangunan Bendungan Meninting menghabiskan anggaran sekitar Rp1,43 triliun. Pembangunan proyek ini dikerjakan mulai 2019 lalu. Juru Bicara Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTB Muh. Samsul Anam mengatakan total pagu anggaran proyek Bendungan Meninting sebesar Rp1,43 triliun lebih.
Dengan rincian tahun 2020 Rp185,88 miliar, tahun 2021 Rp196,18 miliar, tahun 2022 Rp86,71 miliar, tahun 2023 Rp490,11 miliar dan tahun 2025 Rp474,80 miliar.
"Pagu untuk Bendungan meninting tahun 2024 Rp474,80 miliar dengan realisasi per Juni 2024 Rp167,34 M atau 35,24 persen," sebut Samsul.
3. Pengerjaan proyek Bendungan Meninting dikawal Kejati NTB

Sementara, Kejaksaan Tinggi NTB memberikan atensi terkait molornya pengerjaan proyek Bendungan Meninting. Sampai 7 Juli 2024, progres pembangunan Bendungan Meninting sekitar 84,49 persen.
Asisten Intelijen Kejati NTB I Wayan Riana melalui Kasi E Pengamanan Pembangunan Strategis Ida Bagus Putu Widnyana mengatakan pengerjaan proyek Bandungan Meninting diperpanjang hingga Desember 2024.
Salah satu hal yang menjadi dasar dilakukan perpanjangan kontrak adalah faktor kondisi cuaca di lokasi proyek. Kontur tanah di lokasi proyek Bendungan Meninting memiliki kekhususan, sehingga ketika ada hujan menjadi faktor penghambat dalam pengerjaan.
Ditambahkan, kontraktor yang mengerjakan proyek Bendungan Meninting tidak dikenakan denda karena kontrak pelaksanaan diperpanjang. Perpanjangan kontrak pengerjaan Bendungan Meninting telah dilengkapi kajian teknis. Bidang Intelijen Kejati NTB akan mengawal proyek strategis nasional itu agar tuntas sesuai perpanjangan kontrak sampai Desember mendatang.
Bendungan ini direncanakan memiliki kapasitas daya tampung maksimal mencapai 12,18 juta meter kubik. Selain sebagai daya tampung air dalam jumlah besar, bendungan dengan tinggi 74 meter ini juga dapat mereduksi banjir sebesar 36 meter kubik.
Selain sebagai penyuplai air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik, bendungan yang memiliki luas genangan maksimal mencapai 53 hektare ini digunakan untuk air irigasi pertanian dengan luas lahan yang akan dialiri air irigasi mencapai 1.559 hektare. Dengan debit air yang besar, Bendungan Meninting juga memiliki potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,8 MW.