Ini Lima Syarat Agar NTB Masuk dalam Fase Endemik Covid-19 

MotoGP diklaim tidak menimbulkan klaster baru Covid-19

Mataram, IDN Times - Kondisi pandemik Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melandai sejak sebulan terakhir. Penambahan angka positif harian di bawah 10 kasus. Untuk menuju fase endemik Covid-19, NTB harus konsisten mempertahankan lima indikator penanganan Covid-19 selama enam bulan.

"Keadaan seperti sekarang yang sudah berjalan satu bulan harus kita pertahankan supaya kita bisa masuk fase endemik," kata Asisten III Setda Provinsi NTB dr. Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Rabu (6/4/2022).

1. Lima syarat masuk fase endemik

Ini Lima Syarat Agar NTB Masuk dalam Fase Endemik Covid-19 Ilustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Eka menyebutkan ada lima syarat untuk bisa masuk fase endemik Covid-19. Pertama, laju penularan Covid-19 harus kurang dari 1 persen. Kedua, positivity rate harus kurang dari 5 persen. Saat ini, kata Eka, positivity rate di NTB pada angka 3 persen.

Ketiga, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit harus kurang dari 5 persen. NTB sendiri, kata Eka, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit pada angka 2 persen.

Keempat, fatality rate atau tingkat kematian pasien Covid-19 harus kurang dari 3 persen. Dan kelima, PPKM harus berada pada transmisi lokal level 1.

"Kondisi-kondisi tersebut harus konsisten dan terjaga dalam rentang waktu 6 bulan. Tetapi kita memang mulai Maret melandai kasus Covid-19 di NTB," terang Eka.

Baca Juga: Tiga Bulan Jelang MXGP Samota, Tapi Sirkuit Belum Dibangun 

2. Kekebalan masyarakat NTB 86 persen

Ini Lima Syarat Agar NTB Masuk dalam Fase Endemik Covid-19 Salah seorang warga menerima suntikan dosis ketiga atau vaksin booster di layanan vaksinasi booster bertempat di Lombok Epicentum Mal, Sabtu (29/1/2022) (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB ini mengungkapkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan di NTB. Tingkat kekebalan masyarakat NTB yang sudah divaksinasi Covid-19 mencapai 86 persen.

"Kekebalan sebesar 86 persen itu artinya vaksin yang diberikan kepada masyarakat efektif membentuk antibodi. Ini ada kaitannya dengan pelandaian kasus. Begitu divaksin, antibodi terbentuk, risiko penularan turun. Itulah sebabnya kasus melandai di bawah 10 kasus per hari. Dan pasca MotoGP tidak ada klaster baru," jelasnya.

3. Tidak ada klaster baru pasca MotoGP Mandalika

Ini Lima Syarat Agar NTB Masuk dalam Fase Endemik Covid-19 Setiap penonton MotoGP Mandalika harus scan aplikasi Peduli lindungi sebelum memasuki Tribune (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan pagelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada 18 - 20 Maret lalu tidak menimbulkan klaster baru Covid-19. Pascagelaran MotoGP Mandalika, tidak terjadi lonjakan di NTB.

"Tidak ada peningkatan kasus COVID yang signifikan. Kita lihat dari laporan pasca-MotoGP, tren kasus menurun," kata Fikri.

Pada saat gelaran MotoGP Mandalika, penonton hanya dipersyaratkan telah divaksinasi dosis kedua dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Meski demikian, pihaknya melakukan random sampling rapid test antigen kepada 2.498 orang selama gelaran MotoGP Mandalika.

Dari 2.498 orang yang dilakukan tes antigen secara acak, sebanyak 2.497 orang dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan satu orang terpapar Covid-19 dengan orang tanpa gejala (OTG).

Positivity rate Covid-19 di NTB dalam tujuh hari terakhir di bawah angka satu persen yaitu 0,91 persen. Artinya, kasus positif Covid-19 di NTB sangat kecil sekali.

Baca Juga: TV Analog Dihentikan, Warga Lombok Akan Dibagikan 175.000 STB Gratis

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya