4 Tahun Dibina Pertamina, TCC Nipah Raih Penghargaan Kalpataru 2024

Lindungi tiga jenis penyu di Pantai Nipah Lombok Utara

Lombok Utara, IDN Times - Kelompok Pelestari Penyu atau Turtle Conservation Community (TCC) Nipah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), meraih penghargaan kalpataru 2024. TCC Nipah meraih penghargaan kalpataru 2024 untuk kategori penyelamat lingkungan.

Penghargaan diberikan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Gedung KLHK kepada penerima penghargaan Kalpataru 2024 pada Rabu (5/6/2024). Konservasi penyu di Nipah Lombok Utara dibina oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui Aviation Fuel Terminal BIL yang sudah memasuki tahun keempat pada 2024.

1. Berawal dari keprihatinan perburuan penyu di Pantai Nipah

4 Tahun Dibina Pertamina, TCC Nipah Raih Penghargaan Kalpataru 2024Kelompok Pelestari Penyu TCC Nipah Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua TCC Nipah, Fikriludin, membagikan perjalanan panjang yang membawa mereka meraih pengakuan prestisius dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas jasanya dalam melestarikan penyu di kawasan Pantai Nipah.

Proses menuju prestasi nominasi Kalpataru, menurut Fikriludin, tidaklah mudah. Ia mengungkapkan semuanya dimulai pada awal 2016. Saat itu, ia dan rekan-rekannya mulai timbul rasa peduli terhadap nasib penyu di Pantai Nipah.

"Dulu pantai Nipah adalah tempat perburuan penyu, baik oleh orang luar maupun lokal. Melihat populasi penyu dan keadaan yang semakin menyedihkan, kami termotivasi untuk turun tangan menjaga populasi penyu," tutur Fikriludin.

Baca Juga: [WANSUS] Perjuangan TCC Nipah Lombok, Calon Penerima Kalpataru 2024

2. Lindungi tiga jenis penyu

4 Tahun Dibina Pertamina, TCC Nipah Raih Penghargaan Kalpataru 2024Ketua Kelompok Pelestari Penyu TCC Nipah, Fikriludin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, TCC Nipah berhasil membuat perlindungan pada tiga jenis penyu yang ditemui di wilayah setempat. Ketiga penyu tersebut diantaranya Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Penyu Lekang (Lepi-dochelys olivacea).

"Saat ini kami benar-benar fokus pada ketiga jenis penyu ini karena itu yang ada di wilayah kami,” tambahnya.

Dijelaskan, keberhasilan yang diraih berkat sinergitas stakeholder, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) hingga pemerintah daerah setempat. Pertamina bersama TCC Nipah berjuang bukan hanya melawan perburuan ilegal tetapi juga berusaha menyelamatkan penyu yang sakit.

Diraihnya penghargaan Kalpataru 2024 membuktikan bahwa kerja keras yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah dan stakeholder menghasilkan prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi cara untuk dapat terus melestarikan alam.

"Bantuann dari Pertamina telah membuka ruang bagi para akademisi dan pelajar untuk melakukan penelitian dan melakukan wisata edukasi di wilayah mereka. Beberapa akademisi sudah melakukan penelitian di tempat kami," jelas Fikriludin.

3. Dukung pencapaian SDGs

4 Tahun Dibina Pertamina, TCC Nipah Raih Penghargaan Kalpataru 2024Wisatawan lokal membawa anak-anaknya melihat konservasi penyu di Pantai Nipah Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Selasa (11/6/2024) menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan.

Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14 ekosistem lautan dan tujuan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.

“Selain mengimplementasikan SDGs, Pertamina turut berupaya menjalankan Enviromental, Social & Governance (ESG) dan untuk program konservasi penyu ini ini masuk kepada bidang lingkungan dan kepemerintahan dalam ESG," kata Ahad.

Di sisi lingkungan, program ini membantu mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi penyu agar berada dalam keseimbangan sesuai daya dukung setiap komponen ekosistemnya. Sehingga kehidupan penyu dapat terus berjalan serasi dan seimbang.

Di sisi lainnya untuk bidang kepemerintahan, program ini menunjukkan hasil dari sinergitas stakeholder dalam menjalankan program. Dampak positif dari upaya konservasi yang dilakukan Pertamina bersama TCC Nipah tidak hanya dirasakan pada populasi penyu, tetapi juga pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.

"Dampak yang dihasilkan selama program berjalan memberikan dampak positif, terutama sektor pariwisata masyarakat dengan jumlah angka kunjungan yang selalu naik setiap tahunnya," terang Ahad.

Baca Juga: BPK Temukan Kekurangan Volume Pekerjaan Proyek Pokir di Disperkim NTB

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya