Kampung Adat Sumba Barat Bakal Dibangun Ulang setelah Hangus Terbakar

- Pemda Sumba Barat akan rekonstruksi rumah adat dengan mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya
- Masyarakat diingatkan agar tidak saling menyalahkan terkait awal mula sumber api yang menyebabkan kebakaran.
- 41 kepala keluarga terdampak dan kehilangan rumah. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.
Kupang, IDN Times - Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, bersama Wakil Bupati Thimo Ragga memastikan pembangunan atau rekonstruksi ulang terhadap situs Kampung Adat Waru Wora, Desa Patiala, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terbakar hebat pada Jumat (5/12/2025). Kedua pemimpin ini menegaskan hal tersebut kepada masyarakat yang menjadi korban kebakaran dalam kunjungan mereka, Sabtu (6/12/2025).
Bupati Yohanis juga menyampaikan duka dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Barat atas kebakaran terhadap rumah-rumah warga yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual bagi masyarakat Lamboya ini.
1. Pertahankan nilai tradisional saat konstruksi ulang

Bupati Yohanis Dade menegaskan Pemda Sumba Barat akan bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat dan melakukan langkah-langkah pemulihan jangka panjang, termasuk rencana rekonstruksi rumah adat yang terbakar.
"Langkah jangka panjang perlu kita pikirkan dan kita bangun kembali dengan mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya," ucapnya dalam dialog dengan warga setempat.
Wakil Bupati Thimo Ragga juga siap mendata melalui dinas terkait bersama pemerintah desa untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga terdampak sama ini.
“Supaya bantuan yang diberikan tepat sasaran dan semua keluarga yang terdampak bisa segera pulih,” katanya.
Tidak hanya dibangun ulang, Pemda Sumba Barat juga memastikan upaya untuk melengkapi fasilitas dan upaya mitigasi bencana pada kawasan permukiman tradisional akan tersedia karena sebagian besar bangunannya berbahan kayu dan ilalang yang rawan terbakar.
2. Ingatkan masyarakat agar tak saling menyalahkan

Wakil Bupati Thimo di saat yang sama mengingatkan masyarakat agar tidak saling menyalahkan terkait awal mula sumber api yang menyebabkan malapetaka tersebut.
“Serahkan pada kepolisian. Kami telah berkoordinasi dengan Polres Sumba Barat untuk mengetahui penyebab kebakaran ini,” tegasnya.
Bupati Yohanes juga menambahkan kondisi kampung adat dengan bahan kayu dan ilalang memang seringkali memicu kebakaran. Kebakaran kerap terjadi beberapa tahun terakhir termasuk di Kampung Deke pada tahun 2021.
“Untuk itu pemerintah akan menyiapkan juga rumah sementara dan fasilitas air bersih melalui Dinas PU. Duka ini adalah duka kita bersama,” ucapnya.
3. Ada 41 keluarga kehilangan rumah

Kebakaran hebat melanda Kampung Waruwora, Jumat petang (5/12/2025), sehingga 41 kepala keluarga (KK) atau total 139 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kapolres Sumba Barat, AKBP Yohanis Nisa Pewali, menyatakan 78 persen dari kampung itu mengalami kebakaran. Kompleks Kampung Waruwora ini memiliki 36 rumah adat, 26 rumah di antaranya hangus total dan 2 rumah mengalami rusak berat akibat kebakaran sore itu.
Kejadian bermula saat sejumlah warga yang mengambil kayu untuk membuat kandang babi melihat atap di bagian belakang rumah milik Marsel Yeru sudah terbakar. Mereka langsung memanggil pemilik rumah namun tak ada respon. Mereka langsung berupaya memadamkan api secara manual.
"Namun api cepat menyebar karena rumah-rumah ini berbahan alang-alang dan kayu. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tegas dia.

















