MUI NTB: Merawat Boneka Arwah Adalah Perbuatan Syirik

MUI NTB: lebih baik merawat anak yatim

Mataram, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menanggapi fenomena merawat boneka arwah atau spirit doll di kalangan selebriti. MUI NTB menegaskan bahwa merawat boneka arwah termasuk perbuatan syirik.

"Jelas itu perbuatan syirik. Artinya dia tidak percaya Tuhan namanya kalau begitu, tapi dia percaya boneka," kata Ketua MUI Provinsi NTB, H. Saiful Muslim ketika dihubungi IDN Times di Mataram, Sabtu (8/1/2022).

1. Merawat boneka arwah hukumnya haram

MUI NTB: Merawat Boneka Arwah Adalah Perbuatan SyirikKetua MUI NTB H. Saiful Muslim (IDN Times/dok pribadi)

Menurut Muslim, orang yang merawat boneka arwah tidak bisa menggunakan akal sehatnya. Hal itu tidak dibenarkan dalam agama. Untuk itu, tugas para dai, tuan guru dan kiai untuk mendekati mereka agar kembali ke jalan yang benar.

"Kita luruskan mereka. Para dai kita mendekati mereka bahwa itu jalan tidak benar. Jadi tidak ada kekuatan di antara manusia kecuali Allah SWT. Kita hanya diberi secuil kekuatan, hanya Yang Allah Maha Besar," ucapnya.

Menurutnya, merawat boneka arwah layaknya anak manusia hukumnya haram. Karena itu termasuk mempercayai jin dan setan yang dapat mengganggu keharmonisan manusia tentang agama.

Orang seperti ini sudah tidak mampu menggunakan akal sehatnya. Gampang didekati setan sehingga perbuatannya syirik. "Seperti orang kecewa dengan saudaranya atau siapa. Lalu dia tidak bisa melawan. Caranya melawan dia mendatangi dukun untuk membantu apa yang diinginkan," kata Muslim.

2. Lebih baik merawat anak yatim piatu

MUI NTB: Merawat Boneka Arwah Adalah Perbuatan Syirikwww.yatimmandiri.org

Ketimbang mengadopsi boneka arwah yang sudah jelas-jelas perbuatan syirik, Muslim mengingatkan masyarakat lebih baik merawat anak yatim dan piatu. Karena merawat anak yatim dan piatu sesuatu yang dianjurkan dalam agama.

"Jelas lebih baik merawat anak yatim. Kalau boneka, itu benda mati. Itu jin yang masuk di situ. Jangan dibiarkan dia menghampiri kita atau sampai sama-sama dengan kita. Kemudian memerintah kita. Itu tidak benar," tegasnya.

Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram ini meminta masyarakat jangan terpengaruh dan ikut-ikutan dengan fenomena adopsi boneka arwah yang lagi marak di kalangan selebriti. Dalam agama Islam sudah jelas apa yang wajib, dan sunah, serta perbuatan yang boleh dan tidak boleh dikerjakan.

Baca Juga: Ombudsman: 1.955 Ijazah Siswa SMA/SMK di NTB Ditahan Pihak Sekolah

3. Berguru agama pada ahlinya

MUI NTB: Merawat Boneka Arwah Adalah Perbuatan Syirikilustrasi spirit doll (pixabay.com/pezibear)

Supaya tidak sesat, Muslim menyarankan agar masyarakat menanyakan hal-hal yang tidak diketahui kepada ustaz, tuan guru dan kiai. Pasalnya, jika membuat keputusan sendiri tentang agama tanpa adanya ilmu maka akan gampang menjadi sesat. Apalagi jika bertanya kepada orang-orang yang tidak punya ilmu agama seperti dukun.

"Kalau kita beragama tanyalah pada ahlinya apa yang kita tidak tahu. Jangan bertanya kepada dukun. Maka itulah perlunya ikut mengaji, mendengar para dai dan tuan guru. Mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mana yang harus dihindari," imbuhnya.

Supaya tidak gampang terpengaruh perbuatan syirik, Muslim mengajak masyarakat tetap mengikuti pengajian agama dari para ustaz, tuan guru dan kiai. Karena hal itu manfaatnya pasti akan besar yang akan membimbing seseorang ke depannya agar tetap dalam tuntunan agama.

"Tetapi kalau apriori dengan orang ngaji, berdakwah atau pidato keagamaan. Maka kita tak akan punya ilmu. Mana yang benar atau salah kita tidak tahu. Maka untuk itu perlu kita bertanya kepada orang yang ahli agama. Sehingga tidak terpeleset ke perbuatan syirik," pungkasnya.

Baca Juga: Masih Menganggur? Perhatikan Berbagai Program Pemda NTB ini, Yuk!

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya