Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gempa Magnitudo 6 di NTT, Tidak Berpotensi Tsunami

ilustrasi gempa (dok.BMKG)
ilustrasi gempa (dok.BMKG)

Kupang, IDN Times - Kurang dari 24 jam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dua gempa berkekuatan magnitudo 6. Gempa pertama terjadi di wilayah Pantai Selatan Sumba Barat Daya, NTT, pada Senin (31/3/2025),  pukul 23.54 WITA. Kemudian gempa kedua di Laut Banda, Maluku Barat Daya, yang terasa hingga 4 kabupaten di NTT. Gempa ini terjadi pada Selasa (1/4/2025), pukul 18.15 WITA, 

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut kedua gempa bumi ini sama sekali tidak berpotensi terjadinya tsunami. Masyarakat dimintanya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

1. Gerak Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi di wilayah Sumba Barat Daya. (Dok Istimewa)
Gempa bumi di wilayah Sumba Barat Daya. (Dok Istimewa)

Daryono dalam keterangan persnya menjelaskan gempa di wilayah Sumba Barat Daya ini berlokasi di laut pada jarak 70 kilometer (km), arah Barat Daya Wanokaka, Sumba Barat, di kedalaman 30 km.

Hasil analisisnya menunjukkan gempa bumi sebesar magnitudo 6.0 ini memiliki mekanisme pergerakan turun. Ia menerangkan aktivitas Lempeng Indo-Australia menyebabkan gempa ini terjadi.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia," tukasnya.

2. Gempa di Laut Banda terasa hingga NTT

Gempa di Laut Banda terasa pada beberapa kabupaten di NTT. (Dok Istimewa)
Gempa di Laut Banda terasa pada beberapa kabupaten di NTT. (Dok Istimewa)

Kemudian gempa tektonik magnitudo 6,3 di Laut Banda, Maluku Barat Daya, terasa hingga wilayah NTT. Daryono menyebut wilayah NTT yang terdampak ialah Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, juga di Kota Kupang. Intensitasnya, kata dia, sebesar III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu. Selain NTT, wilayah lainnya yang terdampak ialah Damer, Luser, Pulau Tiakur dan Pulau Leti, Pulau Moa, Pulau Babar, Pulau Romang. 

Menurut hasil analisis, lanjut dia, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik atau oblique thrust fault. Ia menyebut gempa ini jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) di Laut Banda. 

Hasil monitoring BMKG, tambahnya, tak menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan hingga pukul 18.35 WITA

3. Warga sempat panik

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejumlah warga di Kota Kupang mengaku panik merasakan getaran ketika gempa dari Laut Banda ini. Adi mengaku warga sempat berlarian keluar gedung saat gempa terjadi. 

"Kaca bergetar kira-kira 4 detik. Getarannya kecil," tukas Adi, Selasa (1/5/2025)

Yuven Nitano, salah seorang warga pun terkejut ketika gempa itu terjadi beberapa detik. Gempa ini membuatnya oleng beberapa saat.

"Cepat saja. Rasa seperti pusing saat mau naik motor, ternyata gempa," tanggapnya.

Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Oktovianus Nule, juga merasakan gempa di wilayahnya. 

"Gempa terasa di kota Kefamenanu selama 5 detik," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putra F.D. Bali Mula
Linggauni -
Putra F.D. Bali Mula
EditorPutra F.D. Bali Mula
Follow Us