Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Didominasi Gen Z, Jumlah Investor Saham di NTB Tembus 37.524 Orang

Literasi pasar modal kepada pelajar dan mahasiswa di NTB. (dok. BEI NTb)

Mataram, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan NTB mencatat jumlah investor saham sampai dengan bulan April 2023 menembus 37.524 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar investor saham di NTB merupakan Generasi Z (Gen Z) dan Milenial.

"Per April 2023, jumlah investor saham dengan KTP NTB sebanyak 37.524 orang. Sedangkan investor pasar modal sebanyak 100.825 orang," sebut Kepala Perwakilan BEI NTB GB Ngurah Putra Sandiana di Mataram, Sabtu (10/6/2023).

1. Gen Z paling banyak menjadi investor saham di NTB

Kepala Perwakilan BEI NTB GB Ngurah Putra Sandiana. (dok. Istimewa)

Ngurah memaparkan jumlah investor saham di NTB berdasarkan usianya. Di mana, Gen Z yang menjadi investor saham paling banyak di NTB, kemudian disusul generasi Milenial. Generasi milenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995.

Sedangkan Gen Z adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000-an. Adapun rincian jumlah investor saham di NTB berdasarkan rentang usia, yaitu 18 - 25 tahun sebanyak 16.656 orang, 26 - 30 tahun sebanyak 8.522 orang, 31 - 40 tahun sebanyak 7.675 orang dan 41 - 100 tahun sebanyak 4.599 orang.

2. Sekuritas yang ada di NTB

Ilustrasi penurunan nilai saham. (IDN Times/Arief Rahmat)

Ngurah menambahkan pada tahun 2023 direncanakan ada penambahan satu sekuritas di NTB, yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Adapun sekuritas yang sudah ada antara lain Phintraco Sekuritas, Phillip Sekuritas, MNC Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, RHB Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan 1 Perusahaan Asset Management yaitu Sinarmas Asset Management.

Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) pasar modal, lanjut Ngurah, pada Oktober 2022 telah dibentuk Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Perkumpulan Profesi Pasar Modal Bali Nusa Tenggara yang berlokasi di NTB. Sejumlah program yang dilakukan BEI NTB, kata Ngurah, seperti satu pelajar satu rekening investasi (Kejarin), Pondok Pesantren Investasi (Ponpesin), Desa Cakap Investasi, Gojek Paham Saham (GPS), Literasi dan Inklusi Keuangan Untuk UKM NTB naik kelas lewat Pasar Modal (Go UKM).

"BEI NTB di tahun 2023 membuka kelas baru yaitu Kelas Financial Planning untuk membantu dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga," terangnya.

3. Pasar modal syariah meningkat

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Auriga Agustina)

Selain itu, kata Ngurah, pasar modal syariah di NTB juga mengalami peningkatan. Program literasi pasar modal syariah dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI NTB bersama dengan perusahaan sekuritas yang memiliki produk syariah dengan mendirikan Galeri Investasi Syariah yang ada di Universitas Islam Negeri Mataram dan Universitas Nahdlatul Ulama NTB.

Sehingga, civitas akademika di kampus tersebut dan juga masyarakat sekitarnya bisa langsung berpraktik di Galeri Investasi Syariah. Program edukasi tematik yang dilakukan yaitu Ponpesin. Program ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai pasar modal syariah sehingga semangat dakwah sadar keuangan sesuai syariat Islam tertanam menjadi bagian dari agama.

"Ponpesin menargetkan santriawan dan santriwati untuk memahami keuangan sejak dini. Disamping Ponpesin dan Galeri Investasi Syariah, ada sekolah pasar modal syariah yang bisa diikuti masyarakat umum. Produk filantrofi seperti wakaf saham juga dikembangkan dengan Gerakan Investasi Syariah tersebut," tutur Ngurah.

Dijelaskan, pasar modal syariah telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1997. Dimulai dengan kehadiran reksa dana syariah, dilanjutkan dengan indeks saham syariah, daftar efek syariah, sukuk dan berbagai fatwa tentang investasi di pasar modal Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us