Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BMKG Ingatkan Warga NTT untuk Waspadai Ancaman Cuaca Ekstrem

Pengemudi motor di saat hujan deras di Kota Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Pengemudi motor di saat hujan deras di Kota Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Kupang, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa Siklon Tropis Errol telah melemah dan lenyap setelah bergerak menuju daratan Australia bagian barat.

Meski demikian, warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau tetap waspada karena cuaca buruk diperkirakan masih akan melanda sejumlah wilayah selama tiga hari ke depan, terhitung sejak Sabtu hingga Senin, 19-21 April 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, menyampaikan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di beberapa wilayah NTT.

“Wilayah NTT perlu mewaspadai hujan sedang hingga lebat yang berpotensi disertai angin kencang dan dapat memicu bencana hidrometeorologi,” ujar Sti Nenotek dalam keterangan resminya, Sabtu (19/4/2025).

1. Wilayah NTT berpotensi cuaca buruk

Ilustrasi warga kehujanan (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi warga kehujanan (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Pada Sabtu, 19 April, cuaca buruk diperkirakan melanda sejumlah daerah, di antaranya Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Timur, dan Rote Ndao.

Meskipun Siklon Tropis Errol sudah lenyap, jelas dia, namun dampak tidak langsung langsungnya berupa hujan intensitas tinggi hingga angin kencang masih ada. Kondisi ini ditambah aktifnya Gelombang Equatorial Rossby yang memicu pembentukan awan hujan.

"Sehingga terjadi potensi cuaca buruk ke depan dan perlu diwaspadai dampak seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum," imbaunya.

2. Dampak bencana alam dan kerusakan

Ilustrasi BMKG NTT. (IDN Times/ Putra F. D. Bali Mula)
Ilustrasi BMKG NTT. (IDN Times/ Putra F. D. Bali Mula)

Meski pusat Siklon Tropis Errol telah menghilang, BMKG mencatat dampak tidak langsungnya seperti hujan intensitas tinggi dan angin kencang masih terasa di wilayah NTT. Kondisi ini diperparah dengan adanya gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang turut mendorong pembentukan awan hujan.

“Kami mengimbau masyarakat mewaspadai potensi dampak seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum,” tegas Sti Nenotek.

3. Pohon tumbang akibat cuaca buruk

Polantas Polresta Kupang memindahkan sisa pohon tumbang akibat cuaca buruk. (Dok Polres Kupang Kota)
Polantas Polresta Kupang memindahkan sisa pohon tumbang akibat cuaca buruk. (Dok Polres Kupang Kota)

Cuaca ekstrem sejak Sabtu dini hari juga telah menyebabkan sebuah pohon besar tumbang di Kota Kupang, tepatnya di ruas Jalan Amabi depan Gereja Maranatha, Kelurahan Oebufu. Pohon tersebut sempat menutup seluruh badan jalan hingga arus lalu lintas terhambat.

“Akses jalan sempat terblokir sejak dini hari, namun sudah berhasil kami buka kembali setelah dilakukan evakuasi dan pembersihan. Sebelumnya arus lalu lintas sempat kami alihkan di sekitar lokasi,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kupang Kota, Kompol Sudirman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putra F.D. Bali Mula
Sri Gunawan Wibisono
Putra F.D. Bali Mula
EditorPutra F.D. Bali Mula
Follow Us