Warga Tetebatu Belum Izinkan Penggunaan Sumber Air untuk Proyek SPAM
Masyarakat Tetebatu masih tetap menolak proyek SPAM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Warga Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur hingga saat ini belum juga mengizinkan pengunaan sumber air untuk mengairi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan. Penolakan itu kembali disampaikan oleh sejumlah masyarakat saat melakukan sosialisasi bersama Bupati Lombok Timur, Dinas PUPR Lombok Timur dan Pemerintah Desa Tetebatu Selatan.
Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy menegaskan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan tetap akan berlanjut meskipun adanya penolakan dari masyarakat yang ada di tiga desa yang akan dimanfaatkan sumber airnya.
"Proyek ini harus tetap berjalan dan tidak boleh gagal dikarenakan proyek ini berkaitan dengan hajat orang banyak. Untuk itu pembangunan SPAM ini kita akan terus dikawal," tegasnya saat sosialisasi bersama masyarakat Tetebatu Selatan.
Jika sumber air dari sungai Ketemu yang ada di desa Tetebatu Selatan tetap tidak diizinkan oleh masyarakat sekitar, ia meminta agar masyarakat bisa mencarikan sumber mata air lain yang dapat dimanfaatkan.
Akan tetapi, setalah diminta untuk mencarikan sumber air lain, masyarakat tidak bisa menemukan sumber lain yang bisa dimanfaatkan. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk mengikhlaskan sumber air Sungai Ketemu dengan ketentuan debit air akan dikurangi.
Baca Juga: Diborong Pengusaha Jawa dan Bali, Harga Gabah di Lotim Merangkak Naik
1. Belum ada solusi
Sementara itu, Kadis PUPR Lombok Timur Achmad Dewanto Hadi menyampaikan pada pertemuan kedua dengan masyarakat belum juga bisa menemukan titik terang. Terkait pemanfaatan sumber air yang ada, warga setempat tetap menolak menyerahkan sumber mata airnya meski debit air dikurangi dari jumlah debit rencana awal.
"Belum ada kesepakatan dari pertemuan ini, karena masyarakat masih menolak. Tapi pak bupati tadi sudah tegaskan tetap akan melanjutkan meski adanya penolakan dari masyarakat, karena ini untuk kebutuhan masyarakat banyak," ungkap Dewanto.
Baca Juga: Terkendala Regulasi dan Peralatan Operasional, KIHT di Lotim Molor
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.