Baju Rombeng di Kota Bima Laris, Pembeli: Bekas Tapi Original
Bisnis thrift laris, sehari peroleh cuan hingga Rp2 juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Bima, IDN Times- Bisnis thrift atau biasa disebut barang rombengan masih terdapat di Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain berkualitas, harga yang ditawarkan mudah terjangkau jadi alasan utama sehingga masih banyak menarik peminat.
Di Kota Tepian Air ini, Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan ruang bagi pedagang untuk menjalankan bidang di bisnis tersebut. Untuk mendukung usaha mereka, Pemda bahkan menyiapkan 2 lokasi khusus penjualan barang rombeng, yakni terdapat di Pasar Paruga dan Pasar Amahami, Kecamatan Rasana'e Barat.
Baca Juga: Marsinah, TKI Asal Bima Sudah 5 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga
1. Dipasok dari surabaya
Pedagang rombengan di Pasar Paruga Erliani mengatakan, barang bekas yang dijual selama ini dipesan melalui supplier di Kota Surabaya Jawa Timur (Jatim). Dalam sebulan, biasanya dia melakukan pemesanan empat hingga enam kali.
"Satu kali pesan hingga enam bal berukuran besar. Dengan setiap bal isinya dua sampai tiga karung pakaian," jelasnya ditemui IDN Times disela melayani pembeli, Jumat sore (3/6/2022).
Enam bal tersebut belum cukup sepekan, langsung laris manis diserbu pembeli dari semua kalangan. Mulai masyarakat kecil, hingga oleh kalangan warga yang secara ekonomi telah mapan. Karena mereka menilai, selain harga yang ramah kantong, juga barangnya original.
"Lebih kurang karena itu sehingga mereka masih minat beli barang bekas," beber warga asal Kelurahan Pena To'i Kecamatan Mpuda Kota Bima ini.
Baca Juga: Polres Bima Kota Dalami Kasus Penganiayaan Anak yang Dibaluri Cabai