TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Mati Tak Wajar, Makam Warga di Bima Dibongkar Keluarga

Keluarga sudah melaporkan ke polisi

Situasi di lokasi pembongkaran makam Sukardin di Bima NTB, Jum'at (27/5/2022). (Dok.Facebook)

Bima, IDN Times - Tim forensik kepolisian membongkar makam warga Desa Samili Kecamatan Woha Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (27/5/2022). Pembongkaran makam mendiang Sukardin ini dilakukan menyusul kecurigaan keluarga atas  penyebab sebenarnya kematiannya.

Almarhum sejatinya sudah dikebumikan sejak 9 hari lalu atas dugaan serangan jantung. Tetapi pihak keluarga tak percaya sekaligus melaporkan kasusnya ke Polres Bima guna dilakukan proses autopsi jenasah. 

"Almarhum meninggal mendadak. Makanya keluarga membongkar makam korban," jelas Camat Woha Irfan saat dihubungi IDN Times. 

informasi lain yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung. 

Baca Juga: Kisah Teater Lokal NTB Bertahan dari Gempuran Budaya Asing 

1. Keluarga tidak percaya korban memiliki riwayat penyakit jantung

Situasi saat pembongkaran makam Sukardin di Desa Samili Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Jum'at (27/5/2022). (Dok/Facebook)

Irfan mengatakan, pihak keluarga tidak percaya penyebab kematian korban dikarenakan penyakit jantung. Mereka membantah korban memiliki riwayat penyakit ini. 

Sehingga mereka pun lantas melaporkan ke polisi untuk dilakukan autopsi, guna memastikan penyebab kematian korban.

"Jasad korban langsung diautopsi tertutup di lokasi kejadian," terangnya.

Untuk hasil autopsi belum disampaikan tim forenstik, karena masih banyak tahapan yang harus dilalui. Proses pembongkaran sekaligus penguburan kembali jenazah berlangsung aman dengan pantauan aparat. 

"Alhamdulillah, berjalan lancar berkat kerja sama TNI-Polri dan warga," bebernya.

2. Keluarga yakin korban meninggal karena racun

Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Sementara itu, Kabag Ops Polres Bima Ajun Komisaris Polisi Herman membenarkan adanya pembongkaran makam Sukardin untuk keperluan autopsi tersebut. Polisi menindaklanjuti laporan keluarga yang mempertanyakan penyebab kematian korban. 

Mereka bahkan yakin, penyebab kematian Sukardin karena racun. 

"Dia meninggal saat berada di Kelurahan Sadia Kecamatan Mpuda Kota Bima," terangnya.

Pihaknya kini tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari tim dokter forensik untuk mengetahui penyebab kematian Sukardin. Apakah meninggal karena diracun atau tidak.

Baca Juga: Wagub NTB Apresiasi Pembentukan Forum Jurnalis Perempuan Cabang NTB

Berita Terkini Lainnya