Pria ini Mengamuk, Tak Mau Orangtuanya dibawa ke RS Rujukan Covid-19

Warga ini sempat menyumpahi nakes yang bertugas

Lombok Tengah, IDN Times - Sepotong video viral lantaran seorang warga di Puskesmas Janapria Kabupaten Lombok Tengah mengamuk saat menolak rujukan medis orangtuanya ke RSUD Praya Lombok Tengah.

Warga Janapria tersebut bersitegang dengan salah satu tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Janapria usai orangtuanya dinyatakan posituf terpapar COVID-19.

Baca Juga: Tak Mau Kecolongan, Pemda Lombok Barat Ubah Hotel jadi RS Darurat

1. Pasien sempat menderita demam serta batuk

Pria ini Mengamuk, Tak Mau Orangtuanya dibawa ke RS Rujukan Covid-19Gejala Varian Delta (unsplash.com/fusion_medical_animation)

Kapolsek Janapria, IPTU H. Muhdar mengaku, beberapa anggota kepolisian yang hadir di Puskemas Janapria mencoba menenangkan warga yang menolak hasil swab dan rujukan orang tua ke RSUD Praya tersebut.

"Warga yang terpapar tersebut inisial K (69) asal desa Prako Janapria. Pasien masuk Puskemas untuk berobat pada Sabtu kemarin karena mengalami keluhan demam selama 4 hari, mencret mual, muntah dan batuk," jelas Muhdar.

2. Pasien dinyatakan positif COVID-19

Pria ini Mengamuk, Tak Mau Orangtuanya dibawa ke RS Rujukan Covid-19Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Setelah dilakukan penanganan medis dan swab antigen, pasien K tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. 

Beberapa saat kemudian datang anak kandung dari pasien, berinisial KF dengan marah-marah kepada nakes di Puskesmas.

"KF menunjukkan sikap penolakan serta menyimpulkan bahwa hasil periksa kedokteran di Puskesmas Janapria tidak bisa dipercaya dan terkesan dibuat-buat atau terlalu cepat memvonis pasien terpapar COVID-19," terang Muhdar.

3. Pihak Puskesmas mengaku bekerja sesuai prosedur

Pria ini Mengamuk, Tak Mau Orangtuanya dibawa ke RS Rujukan Covid-19Ilustrasi perawat yang kelelahan setelah memberikan pelayanan kepada positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Penanggungjawab medis Puskemas Janapria, dr. Putu, menjelaskan bahwa tindakan kedokteran yang dilakukan terhadap K sudah akurat. Hal tersebut berdasarkan petunjuk medis dan alat yang digunakan oleh pemerintah.

"Pekerjaaan ini bertaruh dengan jabatan maupun profesi kedokteran. Jadi kami bekerja sesuai prosedur," terangnya.

Ia pun menjelaskan kepada KF bahwa pasien yang terindikasi terpapar COVID-19 yang memiliki penyakit bawaan untuk ditangani di ruang khusus.

"Kami minta jika status OTG (orang tanpa gejala) agar dapat menjalani Isolasi Mandiri di rumah," ungkap Putu.

4. KF sempat menyumpahi Nakes

Pria ini Mengamuk, Tak Mau Orangtuanya dibawa ke RS Rujukan Covid-19Keluarga pasien di Lombok sumpahi nakes karena tak terima keluarga positif COVID-19/dok. Polres Lombok Tengah

Dalam video yang beredar, KF yang merupakan anak dari pasien positif COVID-19 sempat menyumpahi nakes dengan kata-kata yang kasar.

"Berani kamu talak tiga istrimu kalau bapak saya kena corona? Sedikit-sedikit corona sedikit-dikit corona," kata KF kepada nakes sambil membentak.

Melihat arogansi warga tersebut, kata Muhdar, pihaknya mencoba meredam situasi serta menenangkan warga yang menolak orangtuanya untuk dirujuk ke RSUD Praya.

"Pihak Puskesmas Janapria memberikan surat penolakan tindakan medis yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap risiko yang akan dialami pasien," imbuh Kapolsek.

Usai bersitegang, pihak keluarga pasien langsung membawa pulang pasien ke rumahnya dan diberikan obat untuk berobat jalan.

Baca Juga: Dicegat karena Belum Vaksinasi, Anggota DPRD Cekcok dengan Polisi 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya