Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

928 Warga Bima Dikirim Jadi TKI, Bekerja di Pabrik hingga Jadi ART

Pemulangan TKW asal NTB yang diberangkatkan secara nonprosedural belum lama ini. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bima, IDN Times - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 928 warga Bima dikirim jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Jumlah TKI ini teregistrasi di sistem Disnakertrans sejak Januari hingga September 2024 lalu.

"Yang baru teregistrasi sejak Januari-September sebanyak 928 orang," kata Kabid Penta Disnakertrans Kabupaten Bima, Ikhsan Nullatif dikonfirmasi, Selasa (8/10/2024).

1. Dominan tujuan Taiwan

Kabid Penta Disnakertras Kabupaten Bima, Ikhsan Nullatif (Dok/Istimewa)

Ikhsan mengatakan, 928 TKI ini tersebar di berbagai negara, seperti Hongkong, Taiwan, Brunei Darussalam, Emirat Arab, Singapura dan Malaysia. Dari sejumlah negara itu, yang paling diminati adalah Negara Taiwan, karena pembayaran gaji di sana cukup tinggi dibandingkan negara-negara lainnya.

"Mereka lebih cenderung ke Taiwan, ada sekitar 50 persen dari total TKI yang diberangkatkan, karena di sana gaji tinggi dibandingkan negara lain," jelasnya.

Berbeda misalnya seperti di Negara Hongkong. Di negara tersebut hanya menerima eks TKI, tidak dengan TKI yang baru memiliki pengalaman kerja atau yang baru diberangkatkan.

"Selain gaji rendah, di Hongkong juga hanya menerima eks TKI, bukan TKI yang baru memiliki pengalaman kerja," bebernya.

2. Bekerja di pabrik hingga ART

pinterest

Menurut dia, rata-rata ratusan TKI yang dikirim ke luar negeri tersebut bekerja di pabrik, bangunan dan perbengkelan. Kemudian ada juga yang bekerja sebagai pengasuh lanjut usia (Lansia) dan Asisten Rumah Tangga (ART). 

"Mereka memilih jadi TKI karena tidak tersedianya lapangan kerja di Bima. Kemudian gaji juga tinggi, makanya mereka minat kerja luar negeri," jelas dia.

3. Sosialisasi TPPO di wilayah kantong TKI

Imigrasi tangkap buronan Filipina yang merupakan pelaku TPPO (dok. Ditjen Imigrasi)

Ikhsan mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi sisir warga Kabupaten Bima soal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan TKI ilegal. Terutama di wilayah yang menjadi kantong TKI seperti Kecamatan Wera, Sape, Lambu, Monta dan Ambalawi.

"Sering kita sosialisasi terkait pencegahan TPPO, bahkan di 2023 lalu kami gandeng dengan Polres Bima sisir wilayah kantong TKI," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us