2 TKW NTB yang Disiksa di Libya Dipulangkan, Calo Berasal dari Sumbawa

Mataram, IDN Times - Dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal NTB yang disiksa majikan di Libya akhirnya dipulangkan, Senin (3/7/2023). Kedua korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) itu dipulangkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) setelah adanya koordinasi Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono.
Kedua korban atas nama Sri Muliemi dan Yuliana. Kedua korban dijanjikan bekerja di Turki tetapi malah dibawa ke Libya. Keduanya diterima langsung Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Senin (3/7/2023). Salah satu korban atas nama Yuliana mengaku dia direkrut bekerja ke luar negeri oleh calo dari Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa.
1. Korban berangkat secara ilegal

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan kedua TKW yang dipulangkan dari Libya berangkat ke luar negeri secara ilegal. Keduanya berangkat menggunakan visa kunjungan, setelah sampai Turki dikirim negara Libya.
"Ini yang memang harus mulai disosialisasikan. Jangan sampai ketika ada masalah baru mengaku dari NTB. Padahal berangkatnya dari Subang," kata Zulkieflimansyah.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono mengatakan langkah Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang membentuk Satgas TPPO dinilai sangat tepat. Dengan adanya Satgas TPPO diharapkan peristiwa pengiriman TKI secara ilegal ke luar negeri tak terulang kembali.
2. Laporkan calo ke Polda NTB

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan sesampainya korban di NTB, langsung dibawa ke Polda NTB untuk melaporkan calo yang memberangkatkan. Dijelaskan, kedua korban berasal dari Lombok Timur, tetapi orang tuanya lama tinggal di Sumbawa.
Aryadi menjelaskan pengiriman TKI sektor informal ke negara Timur Tengah masih dimoratorium sejak 2015. Pengiriman TKI ke Timur Tengah hanya untuk sektor formal, yaitu perhotelan. Tahun ini, hanya Arab Saudi yang membuka penempatan TKI sektor domestik dengan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK).
"SPSK ini perlindungannya menggunakan satu kanal dijamin oleh perusahaan dan asuransi. Tapi di luar Arab Saudi masih tutup," terang Aryadi.
3. Berangkat ke Turki gunakan paspor atas nama orang lain

Salah satu korban, Yuliana menceritakan bahwa dirinya direkrut oleh calo dari Kecamatan Lape Sumbawa. Ia dijanjikan bekerja ke negara Turki tetapi malah dikirim ke Libya. Yuliana mengungkapkan hanya 4 hari di Jakarta sebelum dikirim ke Turki.
"Paspor saya atas nama orang lain. Makanya namaku disebut Anisa. KTP saya Yuliana. Saya dikasih paspor ketika di bandara. Karena paspor dipegang calo. Saya direkrut orang Lape Sumbawa," tuturnya.
Sebelumnya, teman korban atas nama Sri Muliemi mengaku disiksa majikannya di Libya. Dalam video pendek yang beredar di media sosial pada pertengahan Juni lalu, Muliemi mengatakan dirinya dicambuk pakai selang dan kepalanya dihantam oleh majikan. Muliemi dijanjikan bekerja ke Turki, tetapi malah dikirim ke Libya.
Muliemi mengungkapkan dirinya meminta pulang ke kantor agensi tetapi tidak dikasih oleh majikan. Ia juga menelepon pihak agensi tetapi tidak merespons. Karena tidak tahan dengan perlakuan majikan, ia bersama salah satu TKW asal Sumbawa memilih kabur dari rumah majikan.
Setelah berhasil kabur, ia menelepon pihak agensi untuk membawa mereka ke kantor agensi. Tetapi pihak agensi datang bersama majikan dan kembali dibawa ke rumah majikan. Sesampai di rumah majikan, kepala dihantam dan dipukul. Selain itu, dia juga dicambuk memakai selang. Bekas cambukan terlihat luka memar di bahu sebelah kanan.