Rumah Warga di Mataram Rusak Akibat Gelombang Pasang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Sebuah rumah warga di Pesisir Pantai Lingkungan Mapak Indah Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram rusak akibat terjangan gelombang pasang yang berlangsung sejak Kamis (10/12) malam lalu.
Dari hasil pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram di lapangan, rumah warga roboh pada bagian dapur dan satu unit kamar akibat gelombang laut.
Baca Juga: Ini Daftar Event 2021 di NTB yang Perlu Kamu Catat
1. Rumah mengalami kerusakan tingkat sedang
Menurut Kepala BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor, terpaan gelombang di pesisir Pantai Kota Mataram patut diantisipasi. Apalagi cuaca ekstrem diprediksi bakal berlangsung hingga akhir Desember 2020.
"Dari pantuan kami memang rumah warga rusak di bagian dapur dan kamar tidur. Ini mungkin karena terlalu mepet dari bibir pantai," jelas Mahfuddin, Sabtu (12/12) pagi.
Empat hari sebelum diterpa gelombang pasang, pemilik rumah diminta untuk mewaspadai adanya abrasi. Sempat dibuatkan tanggul pada Selasa (8/12) lalu. Namun, tanggul tersebut tak mampu menahan terpaan gelombang.
"Sempat dipasangi karung berisi pasir di pinggir rumah korban. Tapi amblas karena tidak mampu menahan gelombang," jelas Mahfuddin.
2. Antisipasi Gelombang Susulan
Sesuai hasil analisis cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mataram, imbau Mahfuddin, warga Mataram yang bermukim di sepanjang pesisir Pantai Kota Mataram untuk selalu waspada adanya gelombang pasang.
Dikarenakan, gelombang pasang atau angin kencang dari arah Utara menuju Selatan masih diprediksi terjadi hingga akhir Desember mendatang. "Harus diantisipasi. Ini sesuai ramalan BMKG," kata dia.
3. Korban memperoleh bantuan logistik dan perlengkapan tidur
Terkait penghuni rumah, BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat dan Dinas Sosial untuk membantu kebutuhan mendesak bagi korban.
"Kita sudah distribusikan bantuan seperti alat masak, logistik, dan kelengkapan alat tidur seperti terpal selimut dan kebutuhan lainnya," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj. Baiq Asnati mengungkap bahwa korban gelombang pasang diminta untuk tak tinggal di dalam rumah sementara waktu.
"Karena kondisi cuaca ekstrem ini saya kira masih akan berlangsung," katanya, Sabtu pekan ini.
Sejak Jumat kemarin kata Asna, pihaknya pihaknya telah mendistribusikan logistik berupa material tanggul, perlengkapan alat tidur seperti, terpal selimut dan lainnya untuk korban.
Baca Juga: Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Angin Kencang dan Longsor