Legenda Batu Golog dari Padamara Lombok Timur, Penuh Pesan Moral

Kisah Inaq Lembain dan Amak Lembain

Sampai saat ini mungkin tidak banyak yang mengetahui seperti apa cerita legenda Batu Golog dari NTB. Kisahnya cukup menarik dan terdapat nilai moral di dalamnya.

Cerita tersebut merupakan kisah yang sudah banyak diceritakan oleh penduduk setempat di wilayah NTB. Cerita rakyat ini bermula dari suatu daerah di sekitar NTB atau Nusa Tenggara Barat. Tepatnya ada di Padamara, Kabupaten Lombok Timur yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Sungai Sawing.

Dari sinilah cerita legenda ini muncul dan berawal dari keluarga miskin yang bekerja sebagai penumbuk padi di wilayah tersebut. Berikut beberapa hal tentang legenda Batu Golog di Padamara.

1. Tentang Amaq Lembain dan Inaq Lembain

Legenda Batu Golog dari Padamara Lombok Timur, Penuh Pesan Moralwikimedia.org

Cerita ini sebenarnya berkisah tentang keluarga miskin seorang laki-laki bernama Amaq Lembain dan istrinya yang bernama Inaq Lembain. Mereka berdua ini merupakan buruh tani yang miskin sehingga setiap hari bekerja untuk menumbuk padi dari satu tempat ke tempat yang lain.

Saat bekerja menumbuk padi, biasanya kedua anak mereka ikut menyertai dan menunggu hingga selesai. Hingga di suatu waktu saat Inaq Lembain bekerja, dia menemukan batu ceper dan kemudian menempatkan kedua anaknya di atas batu tersebut.

Pada saat Inaq mulai bekerja menumbuk padi, ternyata tiba-tiba batu ceper itu tadi mulai terangkat di atas. Merasakan hal ini maka kedua anaknya mengatakan bahwa batu tersebut pelan-pelan bergerak ke atas.

Akan tetapi suara sang anak tidak dihiraukan dan sang ibu terus saja bekerja hingga berlarut-larut. Batu tersebut makin tinggi dan suara sang anak mulai menghilang, namun sang ibu tetap tidak memperhatikan hal ini dan terus bekerja menumbuk padi.

Baca Juga: Indahnya Pasir Merica Pantai Tanjung Aan di Lombok Tengah    

2. Doa sang ibu

Legenda Batu Golog dari Padamara Lombok Timur, Penuh Pesan MoralIlustrasi suku Sasak di Lombok (EGINDO.co)

Akhirnya sang anak menghilang dan barulah sang ibu tersadar bahwa kedua anaknya sudah jauh di atas langit. Hal ini membuat sang ibu menangis dan berdoa meminta supaya anaknya dapat ditemukan dan kembali kepada dirinya dengan sangat sedih.

Sang ibu memohon pada Sang Maha Kuasa hingga akhirnya doanya terkabul dan mendapatkan sabuk ajaib untuk membelah batu golog menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh dan menjadi Desa Gembong, bagian kedua menjadi Dasan Batu, dan desa ketiga menjadi wilayah Montong Teker.

Pada akhirnya sang anak dapat ditemukan namun keduanya telah berubah menjadi dua ekor burung. Pertama menjadi burung Kekuwo dan yang kedua menjadi burung Kelik.

Kedua burung tersebut tidak dapat bertelur karena merupakan burung yang berasal dari manusia. Hingga saat ini hal tersebut masih dipercaya oleh mayoritas penduduk di daerah seputar area tersebut.

3. Pesan moral

Legenda Batu Golog dari Padamara Lombok Timur, Penuh Pesan Moralhttps://steemit.com/blockchain/@xervantex/codigo-de-conducta-para-las-ico

Ada pun cerita ini sebenarnya memberikan pesan yang bagus untuk para orang tua dalam bekerja. Sebenarnya melalui kisah tersebut seakan mengingatkan bahwa bekerja merupakan hal yang baik namun jangan sampai lalai menjaga anak.

Tentunya jika lalai maka bisa jadi pekerjaan yang telah dilakukan menjadi sia-sia dan justru tidak memberikan manfaat seperti yang diinginkan. Maka itu bagilah perhatian antara pekerjaan dan keluarga seperti pada porsinya.

Itulah kisah tentang cerita legenda Batu Golog dari NTB. Sebagai kisah yang berasal dari masyarakat setempat secara turun termurun, tentunya cerita ini tidak hanya menarik dibaca saja, namun sebaiknya juga dilestarikan.

Baca Juga: Berlibur ke Pantai Pandanan di Lombok Utara

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya