Frustrasi di Mandalika, Pecco Bagnaia: Motornya Sama, tapi Rasanya Beda
- Pembalap Ducati mengeluhkan kesulitan yang sama, kecuali Fermin Aldeguer. Tim harus segera mencari tahu apa yang salah.
- Pakai ban yang sama seperti tahun lalu
- Pecco merasa ini menjadi alarm serius menjelang sesi kualifikasi. Situasi ini mengingatkannya pada musim lalu.
- Pecco memilih untuk tidak menjawab soal perbedaan performa karena ingin fokus sebagai pembalap, bukan urusan teknis tim Ducati.
Lombok Tengah, IDN Times - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco “Pecco” Bagnaia, tampak sedikit frustrasi usai sesi practice di Sirkuit Mandalika, Jumat (3/10/2025). Juara dunia MotoGP dua musim terakhir itu mengaku tidak mendapatkan feeling yang sama dengan motornya seperti di seri-seri sebelumnya. Meski motornya masih sama secara teknis, Pecco merasa ada yang berbeda dari performa Desmosedici GP25-nya kali ini.
Rasa percaya diri yang biasanya terpancar darinya, kini tergantikan dengan rasa penasaran besar terhadap performa motornya. Ia bahkan mengaku tidak tahu mengapa Ducati, termasuk dirinya, kesulitan menemukan ritme terbaik di Sirkuit Mandalika.
“Padahal bannya sama seperti tahun lalu, dan tahun lalu kami mendominasi akhir pekan di sini. Jadi ya, kami harus memahami apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pecco.
Dengan nada sedikit kecewa, pembalap asal Italia itu mengatakan bahwa motor Ducati seolah kehilangan sentuhan terbaiknya di lintasan cepat Mandalika. Ia merasa grip ban dan karakter motor kali ini lebih mirip seperti di sirkuit Misano ketimbang Mugello, tempat favoritnya.
“Aku tidak merasakan sensasi seperti di (Sirkuit) Mugello. Rasanya lebih mirip seperti di (Sirkuit) Misano, dan itu cukup aneh karena secara teori motornya sama,” ujarnya.
1. Merasa kesulitan di Mandalika

Bukan hanya Pecco, hampir semua pembalap Ducati juga mengeluhkan kesulitan yang sama. Meskipun motor mereka dikenal stabil di lintasan cepat dan panas seperti Mandalika, kali ini hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Pecco mengaku heran karena hanya Fermin Aldeguer yang terlihat mampu tampil kompetitif di sesi practice.
Ia menilai tim harus segera mencari tahu apa yang salah agar tidak kehilangan momentum di akhir pekan ini.
“Kami harus bekerja dan memahami apa yang tidak berjalan dengan baik. Bukan hanya untukku, tapi juga untuk Ducati, karena semua pembalap Ducati kesulitan, kecuali Aldeguer,” ungkapnya.
2. Pakai ban yang sama seperti tahun lalu
Bagi Pecco, ini menjadi alarm serius menjelang sesi kualifikasi yang sangat penting untuk menentukan posisi start. Kondisi ini pun mengingatkan Pecco pada musim lalu, saat Ducati juga sempat kesulitan di beberapa trek meski akhirnya tetap mendominasi. Namun, kali ini situasinya terasa lebih kompleks karena faktor teknis dan adaptasi ban.
“Padahal bannya sama seperti tahun lalu, dan tahun lalu kami mendominasi akhir pekan di sini," ujarnya.
3. Enggan bahas hal teknis
Saat ditanya apakah perbedaan performa itu disebabkan oleh motor baru atau setup dari hasil tes di Misano, Pecco memilih untuk tidak menjawab. Ia menegaskan dirinya hanya ingin fokus sebagai pembalap, sementara urusan teknis menjadi tanggung jawab tim Ducati. Baginya, terlalu banyak bicara soal teknis justru bisa menimbulkan kesalahpahaman.
“Sejujurnya, sepanjang musim aku selalu berusaha bicara sejelas mungkin, tapi aku pembalap, tugasku fokus pada mengendarai motor,” kata Pecco.
Ia menambahkan, hal-hal teknis seperti pengaturan aerodinamika dan pembaruan mesin adalah urusan tim teknik. Ia hanya akan fokus pada balapan dengan hasil terbaik.
“Aku tidak mau lagi menjawab pertanyaan soal sisi teknis,” tambahnya.