Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jack Miller Crash di Tikungan Kiri Gara-gara Ban Kotor dan Jalur Sempit

Pembalap MotoGP, Jack Miller. (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP, Jack Miller. (IDN Times/Linggauni)

Lombok Tengah, IDN Times - Balapan utama MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025), berakhir tragis bagi Jack Miller. Pembalap Red Bull KTM itu harus terjatuh di tikungan kiri setelah sempat tampil kompetitif di grup depan. Padahal, peluangnya untuk finis podium terbuka lebar sebelum insiden itu terjadi.

Miller mengaku kecewa berat karena merasa sudah menjalani balapan yang solid sejak start. Ia sempat bertarung ketat dengan pembalap lain, termasuk Franco Morbidelli, sebelum kehilangan kendali akibat ban yang kotor dan posisi motor keluar jalur.

“Ban belakangku agak kotor karena keluar sedikit dari jalur, dan saat masuk tikungan kiri lagi, motor langsung tergelincir,” ujarnya.

Meski berakhir dengan crash, Miller menilai performanya di Mandalika menunjukkan potensi positif. Ia merasa strategi dan ritme balapnya berjalan baik sebelum momen nahas itu terjadi.

“Aku hanya mencoba tetap bersama grup depan, tapi sedikit kesalahan saja bisa berakibat besar di lintasan seperti ini,” tambahnya.

1. Jalur sempit bikin sulit jaga racing line

Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)

Jack Miller menyoroti bahwa salah satu tantangan terbesar di Sirkuit Mandalika adalah lebar lintasan yang terbatas. Dengan banyaknya pembalap yang menempel ketat, menjaga racing line ideal menjadi sulit dilakukan. Hal itu membuat risiko keluar jalur dan kehilangan grip semakin besar.

“Sirkuit ini menuntut ketepatan tinggi, apalagi di tikungan cepat. Begitu keluar sedikit dari jalur, ban langsung kena debu dan kehilangan daya cengkeram,” kata Miller.

Menurutnya, kondisi ini menjadi penyebab utama dirinya tergelincir dan gagal finis di balapan utama. Meski begitu, Miller tetap memuji karakter lintasan Mandalika yang menantang. Ia menganggap sirkuit ini memberi ruang bagi pembalap untuk menunjukkan skill dan keberanian.

“Balapan di sini selalu intens, kamu harus 100 persen fokus setiap lap,” ucapnya.

2. Ban kotor jadi awal musibah

Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)

Miller menjelaskan bahwa insiden crash-nya bermula dari kondisi ban belakang yang kotor karena keluar dari jalur ideal. Saat kembali masuk ke tikungan kiri, ban kehilangan grip secara tiba-tiba. Ia tidak sempat mengoreksi arah motor karena kecepatan yang tinggi.

“Begitu keluar dari line, ban langsung jadi licin. Saat aku coba masuk lagi ke sisi kiri, motornya nggak bisa nempel ke aspal dan aku jatuh,” ujarnya.

Ia menyebut kecelakaan itu murni akibat kondisi lintasan yang membuat ban mudah kotor dan kehilangan traksi. Meski kecewa, Miller tetap melihat sisi positif dari performanya sepanjang balapan. Ia merasa motornya memiliki potensi besar untuk bersaing di papan atas sebelum terjatuh.

“Kami menunjukkan kecepatan yang bagus, dan itu jadi modal penting untuk seri berikutnya,” katanya optimistis.

3. Mandalika tantangan serius soal manajemen ban

Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP pada sesi sprint race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025). (IDN Times/Linggauni)

Selain jalur sempit, Miller juga menilai Mandalika memberi tantangan ekstra dalam mengatur suhu dan kondisi ban. Suhu aspal yang tinggi membuat ban cepat panas dan kehilangan daya cengkeram. Hal ini memaksa pembalap untuk mengatur ritme agar ban tetap dalam performa terbaik.

“Kalau kamu terlalu agresif di awal, suhu ban bisa melonjak dan jadi susah dikontrol. Setelah 10 sampai 12 lap, suhu ban terus naik dan hampir nggak mungkin didinginkan lagi,” ujarnya.

Menurutnya, itu sebabnya banyak pembalap yang kesulitan mempertahankan performa konsisten di paruh akhir balapan. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, Miller mengaku puas dengan kecepatan dan potensi yang ditunjukkan tim KTM. Ia percaya bahwa dengan sedikit perbaikan di setup dan strategi ban, hasil lebih baik bisa diraih di seri berikutnya.

“Kami tahu apa yang harus diperbaiki, sekarang saatnya fokus ke depan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest Sport NTB

See More

Marquez Dibawa ke Rumah Sakit Usai Kecelakaan di Mandalika

05 Okt 2025, 19:00 WIBSport