Rekrutmen CASN Sepi Peminat, NTB Terancam Krisis Dokter Spesialis

Mataram, IDN Times - Setiap pembukaan rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN), baik CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK), Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) selalu mendapatkan alokasi puluhan formasi dokter spesialis. Namun, kebanyakan formasi dokter spesialis yang diperoleh tidak terisi karena sepinya peminat atau tidak ada pelamar.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, jumlah dokter spesialis dasar baru terpenuhi 60 persen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh NTB. Dokter spesialis dasar yang dimaksud yaitu spesialis obstetri dan ginekologi (obgin), spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam.
Di sisi lain, NTB terancam krisis dokter spesialis. Pasalnya, dari 60 persen dokter spesialis dasar di rumah sakit pemerintah daerah yang ada di NTB, perlu ada regenerasi. Karena ada yang pensiun dan menjelang memasuki pensiun. Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemprov NTB yaitu menyekolahkan dokter umum yang sudah menjadi PNS dan PPPK untuk mengambil program dokter spesialis.
1. Sekolahkan dokter umum untuk studi program dokter spesialis
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Muhammad Nasir mengatakan setiap pembukaan rekrutmen CASN formasi dokter spesialis pasti banyak yang tidak terisi. Hal itu terlihat pada saat rekrutmen CPNS 2019 dan PPPK Tenaga Kesehatan 2022.
Dalam rekrutmen CPNS 2019, belasan formasi dokter spesialis Pemprov NTB tak terisi karena tidak ada pelamar. Kemudian pada rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan 2022, ada puluhan formasi dokter spesialis yang tidak terisi dengan penyebab yang sama. Untuk itu, BKD dan Dinkes NTB sudah berkomunikasi mencari solusi mengebai persoalan ini.
"Kalau kita paksa formasi dokter spesialis ini tetap gak ada peminatnya. Saya usulkan kenapa kita tidak terima saja formasi dokter umum, setelah dia masuk jadi ASN kita cari solusinya, berikan beasiswa untuk mengambil program dokter spesialis. Karena itu jauh lebih hemat kita," kata Nasir dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (7/1/2022).
]
Daripada mendapatkan banyak formasi dokter spesialis, kata Nasir, tetapi tidak terisi. Pemda akan rugi apabila setiap pembukaan rekrutmen CASN formasi dokter spesialis tidak ada yang terisi. Dalam rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan 2022, kata Nasir, hanya 9 formasi dokter spesialis yang terisi. Sedangkan puluhan formasi tidak terisi karena tidak ada pelamar.
"Sudah saya diskusi dengan Kadinkes, sudah satu bahasa. Solusinya berikan beasiswa kepada dokter umum mengambil program dokter spesialis. Kalau kita paksakan formasi dokter spesialis, orang gak ada," katanya.
Sebanyak 9 formasi dokter spesialis yang terisi dalam rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan 2022, karena mereka sudah bekerja di NTB. Kemudian, ketika ada pembukaan rekrutmen PPPK, mereka mendaftar dan lulus dengan nilai yang bagus.