Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perkara Baju Natal, Menantu dan Mertua di NTT Meregang Nyawa

Ilustrasi TKP (pexels.com/katwilcox)
Ilustrasi TKP (pexels.com/katwilcox)
Intinya sih...
  • Menantu membacok mertua usai ibadah Natal
  • Menantu kabur dan diburu polisi hingga naik pohon
  • Pelaku meninggal dunia akibat luka operasi hernia terinfeksi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Tragedi keluarga yang dipicu baju untuk perayaan Natal berujung duka mendalam di Desa Nakfunu, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tragedi ini berawal dari Efraim Mauboi (79) yang tewas dibacok menantunya, Joni Ang (49) yang kecewa karena tak dipinjami baju kemeja dan kain adat Timor untuk ke gereja merayakan ibadah Natal, Kamis (25/12/2025). Tak lama setelahnya, pelaku pun meninggal dunia usai ditangkap akibat infeksi luka operasi lama.

1. Bacok korban usai ibadah Natal

ilustrasi pisau (freepik.com/freepik)
ilustrasi pisau (freepik.com/freepik)

Pada hari kejadian Joni Ang datang ke rumah mertuanya namun korban menolak karena dirinya juga akan memakainya sendiri. Menantunya tetap ngotot dan memaksa hingga memicu kemarahan.

Joni kemudian kembali lagi usai ibadah Natal dan langsung membacok korban dengan parang. Efraim sempat meminta tolong dengan berteriak sehingga membuat anak-anaknya - Fares Mauboi, Yori Mauboi, dan Lasarus Ati - berlari ke rumahnya.

Mereka menemukan sang ayah bersimbah darah dengan luka parah di kepala, leher, bahu, punggung, tangan kanan, serta tangan kiri yang sudah putus.

Tim medis Puskesmas Niki-Niki sempat datang ke lokasi namun nyawa pria lansia itu tak lagi tertolong. Sementara visum luar dilakukan oleh dr. HO Indra Holiyono dan dr. Ghayda Nafisa Assakura. Mereka menyatakan korban meninggal 2-6 jam pasca-serangan akibat kekerasan benda tajam.

2. Sempat kabur hingga naik pohon

Ilustrasi kabur atau melarikan diri. (IDN Times/ Agung Sedana)
Ilustrasi kabur atau melarikan diri. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sang menantu ini langsung kabur ke hutan sambil membawa parang, panah, dan tombak. Ia kemudian diburu Polres TTS yang dipimpin Kapolres AKBP Hendra Dorizen bersama Wakapolres Kompol Ibrahim dan Kasat Reskrim AKP I Wayan Pasek Sujana.

Pengejaran dramatis berlangsung hingga Sabtu pagi (27/12/2025) hingga pelaku ditemukan bersembunyi di atas pohon taduk tak jauh dari rumahnya. Joni terus melawan saat coba diamankan dan negosiasi berulang gagal.

"Warga resah akhirnya lempar batu dan katapel hingga pelaku turun, lalu langsung serang dengan senjata tajam. Aparat lakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan dan membekuknya dalam waktu kurang dari 2x24 jam," jelas Kapolres TTS AKBP Hendra Dorizen.

3. Pelaku meninggal dunia

Ilustrasi meninggal dunia (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi meninggal dunia (IDN Times/Sukma Shakti)

Joni langsung dirawat intensif di RSUD Soe karena luka bekas operasi hernia di perut kiri yang terinfeksi, diperparah lagi dengan kondisi saat penangkapan. Pelaku pun kritis sejak Minggu petang (28/12/2025) hingga dinyatakan meninggal Senin subuh (29/12/2025) sekitar pukul 02.00 WITA, oleh dr. Darmatus Taopan, dokter anestesi RSUD Soe.

Keluarga juga menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian Joni sehingga jenazahnya dibawa ke rumah kerabat di Desa Maunum, Niki-Niki. Keluarga juga mengungkap pria ini pernah coba mengakhiri hidupnya sebelumnya karena masalah kesehatannya.

Joni sempat dijerat Pasal 338 juncto Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara, namun kini berakhir dengan kematian pelaku.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News NTB

See More

Pembangunan Gerai Kopdes Merah Putih di NTB Tersendat, Ini Penyebabnya

30 Des 2025, 21:31 WIBNews