Pencuri Motor di Kupang Tewas Diamuk Massa, Rupanya Pasien Batu Ginjal

- AL datang ke Kupang untuk operasi batu ginjal
- AL diamuk massa setelah mencuri motor di rumah warga
- AL menolak dirawat di rumah sakit dan meninggal setelah pulang ke rumah
Kupang, IDN Times - Nasib AL alias Anderias (27) berakhir tragis usai mengambil satu motor di rumah warga pada Senin subuh (24/11/2025) atau sekitar pukul 02.35 WITA, di Jalan Air Lobang 1, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia mengalami pengeroyokan oleh massa usai beraksi pada salah satu rumah warga bernisial IM. Pemuda ini sempat mendapatkan perawatan medis namun meninggal dunia pada malamnya. Ia sendiri merupakan pasien batu ginjal yang datang berobat ke Kota Kupang.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Djoko Lestari melalui Kapolsek Maulafa AKP Fery Nur Alamsyah membenarkan ini dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).
1. Datang untuk operasi

Fery AL diketahui merupakan pasien rujukan batu ginjal dari Kabupaten Alor yang baru dua pekan berada di Kupang untuk menjalani operasi. Menurut keterangan ML, AL dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang, namun baru tiga hari dirawat, AL sudah pergi dari rumah sakit.
Keluarga menyebut AL tak betah dan memaksa pulang ke rumah kerabatnya di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
"Dokter terpaksa mengizinkan Anderias pulang, namun meminta keluarga menandatangani surat pernyataan dan Anderias diwajibkan rutin kontrol sesuai jadwal," jelas Ferry.
2. Babak belur diamuk massa

Kejadian pencurian itu pun terjadi di hari AL seharusnya datang ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan. Namun pada subuh itu, ia mendatangi teras rumah IM dan mendorong satu unit motor keluar. Aksi AL yang sudah beberapa meter mendorong motor itu diketahui oleh IM yang langsung menggegerkan warga sekitar.
Warga yang bangun pun beramai-ramai mengejar AL yang melakukan pencurian tersebut dan pemuda itu tidak bisa meloloskan diri hingga diamuk massa. Kondisi AL akhirnya babak belur saat polisi tiba di lokasi.
"Saat kami amankan, kondisi pelaku didapati mengalami luka parah di bagian wajah akibat dianiaya oleh massa yang berada di sekitar lokasi," tambahnya.
3. Tolak dirawat di rumah sakit

Setelahnya, AL menolak dirawat inap dikarenakan tidak memiliki BPJS dan harus membayar Rp500 ribu, sehingga ia memilih pulang ke rumah. Pada saat di rumah keluarganya ia diberi pengobatan seadanya. Setelah meminum obat pada malam harinya, AL meninggal dunia.
Keluarga AL juga telah menyetujui dilakukannya visum dan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara pada Selasa (25/11/2025) untuk memastikan penyebab pasti kematiannya. Usai otopsi, jenazah Anderias dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Lembur Tengah, Kabupaten Alor.



















