Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinkes Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Pemerintah berencana menerapkan skema travel bubble bagi kru dan pembalap MotoGP yang akan berlaga di Sirkuit Mandalika pada 18 - 20 Maret mendatang. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan agar kru dan pembalap MotoGP melakukan tes PCR setiap dua hari sekali untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan COVID-19.

Travel bubble adalah skema yang diterapkan ketika dua negara atau lebih yang sudah berhasil mengontrol sebaran covid-19 menciptakan sebuah koridor perjalanan. Dalam kata lain, pengunjung dari negara itu dapat lebih bebas dan bisa menghindari ketentuan karantina mandiri dalam jangka waktu tertentu.

1. Skema travel bubble masih diusulkan

Ilustrasi travel bubble (freepik.com)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri mengungkapkan pihaknya sudah diundang rapat oleh Komandan Lapangan Persiapan MotoGP Mandalika 2022, Hadi Tjahjanto membahas tentang karantina pembalap dan kru MotoGP. Penerapan skema travel bubble ini masih diusulkan.

"Minggu lalu rapat membicarakan hal ini dengan Kementerian Kesehatan dan Satgas COVID-19 tentang rencana pemberlakuan travel bubble. Dan ini dalam proses diusulkan," kata Fikri dikonfirmasi di Mataram, Senin (17/1/2022).

Dengan penerapan sistem travel bubble, penyelenggara MotoGP Mandalika akan menyiapkan ruang khusus untuk tes PCR kru dan pembalap MotoGP atau pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kemudian semua pembalap, ofisial dan kru MotoGP akan dikarantina selama 1×24 jam sambil menunggu hasil swab PCR negatif. Setelah dinyatakan hasil PCR negatif, maka semua pembalap dan kru dapat memasuki area sirkuit.

2. Tes PCR setiap dua hari

Editorial Team

Tonton lebih seru di