Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

NTB Dapat Target Cukup Besar untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Ilustrasi petani menanam padi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan target besar untuk provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mewujudkan swasembada pangan pada 2025. Kementan memberi target luas areal tanam padi pada 2025 sebesar 430 hektare, dari tahun sebelumnya seluas 287 ribu hektare.

"Kita ditargetkan luas tanam tahun 2025, seluas 430 ribu hektare dari sebelumnya kita 287 ribu hektare. Ada kenaikan penugasan kita sebesar 47 persen atau setara 150 ribu hektare. Ini tantangan baru buat NTB dalam kondisi kita menghadapi La Nina," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Muhammad Taufieq Hidayat di Mataram, Selasa (17/12/2024).

1. Masuk 10 besar provinsi penyangga pangan nasional

Ilustrasi gabah hasil produksi petani di NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Taufieq menjelaskan NTB masuk 10 provinsi sebagai penyangga pangan nasional. Dia mengatakan produksi padi di NTB setiap tahun selalu surplus. Taufieq menyebut, NTB sudah swasembada pangan sejak 1984.

Produksi padi di NTB bukan hanya untuk memenuhi konsumsi di dalam daerah. Tetapi produksi padi di NTB untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Target itu memang terlalu tinggi. Kalaupun tercapai sekitar 70 persen, Indonesia akan swasembada. Kita mengejar target itu minimal 70 persen," ucapnya.

2. Perlu inovasi hadapi La Nina

Ilustrasi petani menanam padi di Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Taufieq menambahkan bahwa La Nina pada 2025 menjadi tantangan untuk mewujudkan target swasembada pangan. Diproyeksikan, NTB akan memasuki musim kekeringan pada Mei 2024.

"Sehingga perlu inovasi mengantisipasi kekeringan yang lebih awal datang," ujarnya.

Untuk mewujudkan target swasembada pangan 2025, Kementan akan memberikan bantuan benih unggul bagi petani. Sehingga, produktivitas akan meningkat. Kemudian ada potensi pembukaan lahan baru, program padi gogo, dan pompanisasi.

"Bibit unggul ha nanti dari droping pusat. Total kita butuh bibit 10 ribu ton dari 430 ribu luas lahan," sebutnya.

3. Produksi padi di NTB pada 2024

Stok beras di gudang bulog Madiun di klaim aman hingga 6 bulan kedepan. IDN Times/ Riyanto.

Sebelumnya, BPS menyebut luas panen padi di NTB pada 2024 diperkirakan sekitar 280,03 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 7,49 ribu hektare atau 2,60 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 287,51 ribu hektare.

Produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 1,45 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 85,09 ribu ton GKG atau 5,53 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 1,54 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 827,81 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 48,46 ribu ton atau 5,53 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 876,27 ribu ton.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us