Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nonton Kejuaraan Dunia Paralayang di Lombok Gratis, Cek Jadwalnya!

Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)
Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Kejuaraan dunia paralayang atau Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) seri 3 kembali digelar digelar di Sky Lancing, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 22 - 25 Mei 2025. Pihak panitia telah melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut event internasional tersebut.

Pemprov NTB melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mendukung penuh penyelenggaran event tahunan tersebut. Panitia tidak memungut tiket masuk bagi masyarakat yang ingin menonton kejuaraan dunia tersebut.

Kepala Dispora NTB Tri Budiprayitno menuturkan bahwa keberadaan Sky Lancing telah mengukuhkan peran NTB sebagai lokasi yang representatif untuk pengembangan sport tourism.

"Ini sebagai salah satu bukti bahwa NTB khususnya Lombok dan Sky Lancing telah menjadi lokasi kegiatan spot tourism. PGAWC ini kan event paralayang skala internasional yang punya gengsi di kalangan komunitas paralayang. Dan ini diikuti oleh peserta yang masuk rangking dunia. Ini kali ketiga Sky Lancing berkesempatan menjadi tuan rumah," kata Tri di Mataram, Selasa (8/4/2025).

1. Sky Lancing dilirik FASI sebagai venue PON 2028

Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)
Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)

Pria yang akrab disapa Yiyit ini mengatakan informasinya PGAWC 2025 di Sky Lancing merupakan kali terakhir. Pengelola Sky Lancing berencana mencoba menjelajah event lain yang sifatnya lebih banyak kepesertaan. Sky Lancing sudah tergabung dalam komunitas dan sedang menggagas event yang pesertanya umum.

"Ini sangat bagus untuk perkembangan sport tourism di NTB. Ini bagus sekali," ujarnya.

Yiyit menerangkan, Sky Lancing telah dilirik oleh Federasi Aerosport Indonesia (FASI) sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang telah menempatkan NTB dan NTT sebagai tuan rumah bersama. FASI telah melakukan. kunjungan lapangan pada Februari lalu.

"Informasinya, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 untuk cabor FASI yang terdiri atas enam cabor akan memohon kepada KONI agar venuenya di NTB khususnya Sky Lancing," ungkapnya.

Lebih jauh, terhadap event PGWAC yang akan digelar bulan Mei mendatang, Pemprov NTB telah menyiapkan sejumlah skema dukungan. Mengingat, event PGAWC tersebut juga masuk ke dalam satu dari 58 Calender of Event 2025.

"Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu panitia, kami sedang memfasilitasi agar ada dukungan dari BUMD yang ada di NTB dan sudah saya sampaikan ke Pak Sekda, Pak Sekda juga sudah membuat surat kepada sejumlah BUMD. Semoga nanti mendapat dukungan sebab ini sangat membantu daerah dalam pencitraan sebagai daerah sport tourism," jelas Mantan Pj Wali Kota Mataram itu.

2. Dekatkan olahraga paralayang kepada masyarakat

Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)
Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)

Secara eksplisit, Yiyit menjelaskan bagi masyarakat yang hendak menonton event PGAWC tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Hal tersebut guna lebih mendekatkan olahraga paralayang ke masyarakat, khususnya di NTB. Dia mengaku, event paralayang di Sky Lancing telah membawa banyak hal bagi pengembangan daerah, khususnya di bidang olahraga dan pariwisata.

"Memang jenis cabor ini menurut kebanyakan orang berbiaya tinggi. Tapi sebetulnya ketika ada keinginan atau kegemaran dalam menngemari hobi ini maka ada ruang yang bisa difasilitasi. Sebagai contoh teman-teman dari Lanud Zainuddin Abdul Madjid, banyak sekali memfasilitasi termasuk komunitas-komunitas," bebernya.

Ketika ini sudah beralih kepada selain olahraga akan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Sebagai contoh apa yang dilakukan oleh Pengelola Sky Lancing. Banyak hal yang bisa digerakkan dari event paralayang di Sky Lancing. Ke depan, Pemprov NTB bersama sejumlah stakeholder terkait bakal berupaya lebih mendekatkan olahraga tersebut kepada masyarakat.

"Ke depan, dengan adanya kolaborasi kita harapkan semakin banyak orang yang menggemari olahraga ini. Kita sudah diskusi dengan Pengprov FASI juga dengan pegiat, akan banyak program yang akan dilakukan dalam menyosialisasikan olahraga semacam ini," ujarnya.

3. 95 atlet paralayang dari 17 negara telah mendaftar

Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)
Kejuaraan dunia paralayang tahun 2024 di Sky Lancing Lombok Tengah. (dok. Istimewa)

Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto menyampaikan antusiasme tinggi dari para atlet paralayang mencanegara untuk mengikuti kejuaraan dunia di Sky Lancing pada 22 - 25 Mei mendatang. Hingga awal April, tercatat sebanyak 95 atlet telah mendaftarkan diri.

Sebanyak 95 atlet tersebut tercatat berasal dari sekitar 17 negara. Di antaranya Yang berasal dari : China, Indonesia, Saudi Arabia, Hongkong, Korea Selatan, UAE, Iraq, Prancis, Spanyol, Malaysia, Turki, Mongolia, Serbia, Kosovo, China Taipei, Algeria, dan Nepal.

Roy menerangkan, saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan acara akbar tersebut. Pihaknya sedang mempersolek lokasi acara untuk kenyamanan atlet dan penonton.

"Untuk saat ini kita sedang pelebaran area take off untuk lokasi opening dan closing ceremony. Kita ingin tahun ini agar masyarakat bisa ikut menikmati di area take off. Kalau kemarin belum memungkinkan karena luas areal terbatas. Akase ke masyarakat umum masih terbatas," jelas Roy.

Pihaknya telah membuka areal kawasan baru di Sky Lancing untuk menunjang event tersebut. Hal itu dilakukan semata-mata guna kenyamanan. "Kita buka lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. InsyaAllah nyaman, termasuk tempat parkir," ujarnya.

Pada event kali ini, Roy mempersilakan masyarakat untuk menonton dan menikmati event PGAWC. Pihak panitia telah mempersiapkan agar masyarakat dapat menonton dengan nyaman.

"Betul (gratis). Masyarakat tidak dipungut biaya masuk, fasilitas toilet kita siapkan, tanpa membayar. Jadi masyarakat kita buat nyaman. Itu semua free," bebernya.

Meski demikian, pihaknya tetap membatasi akses masyarakat di lokasi acara. Terutama di areal-areal khusus atlet. Kebijakan ini diambil guna mengedepankan aspek keamanan. Roy mengungkapkan, hingga saat ini, sebanyak dua atlet NTB telah mendaftarkan diri berlaga di PGAWC 2025. Pendaftaran PGAWC 2025 pihaknya akan tutup pada Minggu kedua bulan Mei.

"Dari NTB sejauh ini seingat saya baru dua (atlet). Ini berkaitan dengan seleksi, yang bisa ikut event ini harus masuk di rangking tertinggi, bukan like and dislike. Kalau mau jujur, sebetulnya belum ada atlet NTB yang layak tampil di PGAWC, berdasarkan standarisasi PGWAC," bebernya.

Kendati demikian, pihak panitia diberikan wild card sebanyak lima slot untuk mengggunakan hak istimewa (hak prerogatif) untuk memberikan kesempatan bagi atlet yang belum memasuki rangking dunia untuk berlaga di PGWAC. Pihak panitia bakal memberikan slot tersebut kepada atlet asal Indonesia, khususnya NTB.

"Penyelenggara diberikan wild card untuk lima peserta, yang tidak lolos seleksi maka dia bisa ikut dengan wild card. Tujuan kita kan ingin mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk ikut," tandas Roy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
Muhammad Nasir
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us