Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bara di Batas RI - Timor Leste, Saksi Mata : Senjata Itu Mengarah ke Kami!

IMG-20250825-WA0044.jpg
Petugas di lokasi sekitar penembakan RI - RDTL. (Dok Istimewa)

Kupang, IDN Times - Saksi mata konflik batas Republik Indonesia (RI) - Timor Leste mengungkap situasi saat kejadian pemasangan patok batas berujung penembakan, Senin (25/8/2025).

Seorang warga mengaku tertembak oleh Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) atau tentara bersenjata dari Timor Leste. Kejadian bermula di Desa Inbate, Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mulanya, UPF Timor Leste bersama timnya mematok batas negara dan warga sekitar komplain. Menurut warga patok itu tidak sesuai dengan batas yang mereka tahu. Kemudian terjadi cekcok berujung tembakan ke arah mereka.

1. Sebut senjata diarahkan ke warga

Screenshot_2025-08-26-11-32-44-897_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Yoseph Kaet, saksi mata konflik RI - Timor Leste di Timor Tengah Utara, NTT. (Dok Polres TTU)

Yoseph Kaet, salah seorang saksi mata di lokasi menyatakan tentara Timor Leste saat itu mengarahkan kepada mereka yang menolak.

Ia menyebut penolakan ini terjadi di wilayah patok atau pal batas 36 dan kelompok yang melakukan penolakan ini terdiri dari 24 pria. Salah satunya mengaku terkena luka tembak.

"Ada 24 orang warga dan yang tembak tadi dari UPF. Ada tembakan pertama itu 7 kali dan tembak terakhir 1 kali itu yang kena. Senjata mengarah ke kami," sebut dia.

2. Polisi belum pastikan apakah luka akibat peluru

Screenshot_2025-08-26-11-33-05-673_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, di lokasi konflik RI - Timor Leste. (Dok Polres TTU)

Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, secara terpisah menyebut telah diidentifikasi sementara lokasi konflik tersebut. Polisi menemukan 8 selongsong peluru.

Namun terkait dengan luka tembak tersebut, tegasnya, perlu diperiksa lebih teliti lagi sebelum disimpulkan sebagai luka akibat peluru.

"Kami dari pihak kepolisian akan mengurusi kasus ini dengan Timor Leste yang mana satu warga jadi korban. Hasil identifikasi ini belum, apakah peluru atau apa, itu belum bisa saya berikan statement, menunggu hasilnya dulu karena apa luka itu," tukasnya.

Ia menyebut Polres TTU akan memproses lebih lanjut kasus ini dengan berkomunikasi langsung dengan Timor Leste.

3. Sudah diingatkan

Screenshot_2025-08-26-11-33-24-835_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Paulus Oki, warga Desa Inbate yang mengalami luka akibat konflik batas RI - Timor Leste. (Dok Polres TTU)

Bupati, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menyebut konflik ini bermula pada pukul 09:40 WITA. Menurut laporan yang ia terima, pihak Timor Leste menyebut warga TTU yang lebih dulu melakukan penyerangan.

Sementara sebelumnya telah ia ingatkan agar tidak dulu memasang patok batas negara di pal 36. Ia menyebut wilayah itu sensitif dan masih didiskusikan karena ada 15 kepala keluarga di Desa Inbate yang menolak titik patok batas tersebut.

"Kita sepakati peletakan batas di titik yang lagi bermasalah yaitu Inbate itu jangan dulu karena masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. Tapi tadi pagi peletakan batas ini dimulai di titik yang bermasalah ini," tandasnya, Senin (25/8/2025).

Ia menyebut korban yang terluka dalam konflik ini ialah warga Desa Inbate berusia 58 tahun bernama Paulus Oki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us