Harga Garam di Lombok Merangkak Naik, Pedagang Banyak Jual Garam Impor
Garam impor kuasai pasar Lombok Timur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Sejak akhir bulan Maret lalu, harga garam di Dusun Padak, Desa Pijot Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur merangkak naik. Kenaikan harga ini diakibatkan oleh cuaca buruk yang melanda wilayah NTB sejak beberapa bulan lalu, sehingga para petani garam tidak bisa memproduksi dengan jumlah banyak.
Seorang penjual garam Asal Desa Pijot Muliana menyebutkan garam kasar saat ini dijual dengan harga Rp60 ribu per karung ukuran kecil. Sementara untuk garam halus dijual dengan harga Rp150 ribu per kojong atau per kantong kresek besar.
"Harga yang sekarang ini malah sudah turun, kalau sebelumnya pada saat bulan puasa itu garam kasar itu kita jual sampai Rp100 ribu per karung kecil ini," ujarnya saat ditemui Pijot, Sabtu (3/6/2023).
Baca Juga: Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob
1. Harga garam mulai turun
Adanya penurunan harga, jika dibandingkan bulan lalu, dikarenakan banyaknya garam impor yaitu garam Madura yang sudah masuk ke Lombok Timur. Bahkan garam-garam yang dijual saat ini kebanyakan garam dari Madura. Sebab beberapa bulan terakhir ini petani garam di Lombok sudah tidak bisa produksi.
Sementara harga jual garam Madura ini lebih murah dibandingkan dengan harga garam lokal. Di mana garam Madura dengan jenis kasar dijual dengan harga Rp40 ribu per karung dengan berat 5 kilogram, sementara untuk ukuran 50 kilogram dijual dengan harga Rp 400 ribu.
"Lebih murah kalau garam Madura, tapi kalau dari segi rasa, garam kita jauh lebih enak dibandingkan dengan garam Madura. Makanya garam kita lebih laku," Imbuhnya.
Baca Juga: 5 Wisatawan Terseret Ombak di Lombok, 2 Tewas dan 2 Masih Hilang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.