Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob 

Pesisir Lombok dan Bima berpotensi banjir rob 2 - 8 Juni

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada dan siaga terhadap potensi banjir rob yang mengancam 20 wilayah pesisir di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). BMKG menyebutkan pesisir Lombok dan pesisir Bima berpotensi dilanda banjir rob pada 2 - 8 Juni 2023.

BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok juga mengeluarkan peringatan dini waspada gelombang tinggi yang mencapai 4 meter di perairan NTB.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpotensi terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok M. Andre Jersey, Jumat (2/6/2023).

1. Ada fenomena full moon dan parigee

Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob Fenomena Bulan Purnama Biru. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Adanya fenomena fase Bulan Purnama (Full Moon) pada 3 Juni 2023 bersamaan dengan Perigee yaitu jarak terdekat bulan ke bumi pada 6 Juni 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

BMKG menyebutkan ada 20 wilayah pesisir yang berpotensi terjadi banjir rob. Antara lain, Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Lampung, Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Bangka Belitung, Pesisir Banten,Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir NTB, Pesisir NTT, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Sulawesi Utara, Pesisir Maluku, Pesisir Maluku Utara dan Pesisir Papua Selatan.

Baca Juga: Progres Smelter AMNT, Dinas ESDM NTB :  akan Tuntas Desember 2024 

2. Pesisir Lombok dan Bima berpotensi terjadi banjir rob pada 2 - 8 Juni

Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob Ilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Di wilayah NTB, daerah yang berpotensi terjadi banjir rob adalah pesisir Lombok dan pesisir Bima. Potensi banjir rob secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Sehingga, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.

3. Ketinggian gelombang air laut mencapai 4 meter di tiga wilayah perairan NTB

Fenomena 'Full Moon', Pesisir Lombok dan Bima Terancam Banjir Rob Ilustrasi gelombang tinggi (Unspalsh/Delfi de la Rua)

Andre menjelaskan gelombang tinggi berpotensi terjadi di tiga wilayah perairan NTB dengan ketinggian 2,5 meter sampai 4 meter. Tiga wilayah perairan itu adalah Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Samudera Hindia selatan NTB.

Kemudian wilayah perairan Selat Sape bagian selatan, ketinggian gelombang air laut diperkirakan 1,25 meter sampai 2,5 meter. Sedangkan 4 wilayah perairan NTB dengan perkiraan tinggi gelombang air laut 0,5 meter sampai 1,25 meter, yaitu Selat Lombok bagian utara, Selat Alas bagian utara, perairan utara Sumbawa dan Selat Sape bagian utara.

BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok mengingatkan perlunya diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal Ferry dengan ecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Baca Juga: Oknum Pimpinan Ponpes di Sumbawa Diduga Cabuli Semua Santriwatinya

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya