TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Tinggi Gelombang Perairan Selatan NTB hingga 6 Meter 

Masyarakat pesisir diminta tetap waspada

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO)

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang laut di perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencapai 4 meter hingga 6 meter. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai Senin (6/2/2023).

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Aprilia Mustika Dewi menjelaskan berdasarkan prakiraan, tinggi gelombang hingga beberapa hari ke depan masih cukup tinggi untuk perairan di NTB.

"Gelombang tinggi ini terjadi karena dipicu adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia selatan NTB. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi gelombang tinggi di wilayah tersebut," kata Aprilia dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga: IATC Ditiadakan, WSBK Mandalika 2023 Bakal Diisi Balap Sportbike 250cc

1. Prakiraan tinggi gelombang di wilayah perairan NTB

Rumah warg yang rusak parah dihantam gelombang tinggi di Pantai Mapak Indah Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aprilia mengatakan potensi gelombang tinggi ini diperkirakan sampai Senin (6/2/2023) mendatang. Ia menjelaskan tinggi gelombang di masing-masing wilayah perairan NTB. Untuk Selat Lombok bagian utara berkisar 0.5 – 2.5 meter, Selat Lombok bagian Selatan 2.5 - 4.0 meter, Selat Alas bagian utara 0.5 - 2.5 meter, Selat Alas bagian selatan 0.5 -4.0 meter.

Kemudian perairan utara Sumbawa 1.25 – 2.5 meter, Selat Sape bagian utara 1.25 -2.5 meter, Selat Sape bagian selatan 1.25 - 4.0 meter dan Samudera Hindia selatan NTB antara 4 meter hingga lebih dari 6 meter. 

2. Risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran

Istri nelayan di Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar menggendong anaknya. Selama tiga bulan terakhir nelayan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan angin kencang. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan potensi tinggi gelombang seperti itu, pihaknya mengingatkan perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.

Kemudian kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter. Selanjutnya, kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m meter. Selain itu, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Baca Juga: 396 Kasus Suspek Chikungunya di NTB, Kenali Gejalanya! 

Berita Terkini Lainnya