TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sungai Tercemar Mikroplastik, Wagub: Produsen Sampah Tanggung Jawab!

Wagub NTB ajak komunitas perangi sampah

Nelayan memungut sampah plastik yang mencemari pesisir pantai di Kampung Padak Sie Desa Seruni Mumbul, Labuhan Lombok, Lombok Timur. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah mendorong terbentuknya Komunitas Peduli Sungai di seluruh kabupaten/kota. Komunitas Peduli Sungai dapat digandeng oleh Pemda untuk memerangi orang-orang tidak bertanggungjawab yang membuang sampah ke sungai. Dia juga meminta semua pihak yang terlibat dalam membuang sampah di sungai ini bertanggung jawab.

Hasil investigasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB bersama Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan dua sungai besar di Pulau Lombok, yaitu Sungai Jangkuk, Kota Mataram dan Sungai Meninting, Lombok Barat tercemar mikroplastik.

"Harus kita dorong Komunitas Peduli Sungai. Lingkungan mana yang ada sungainya. Itu betul-betul kita gandeng, ajak bersama-sama memerangi pembuangan sampah ke sungai," kata Wagub Rohmi dikonfirmasi di Mataram, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Sungai Tercemar Mikroplastik, Dinas LHK NTB: Tegakkan Aturan!

1. Mikroplastik berbahaya bagi kesehatan

Sungai Jangkuk Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ia menyatakan Mikroplastik sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sampah yang dibuang ke sungai pasti akan ke laut. Sementara laut merupakan habitat ikan-ikan yang dikonsumsi oleh manusia.

"Karena sampah masuk ke sungai pasti ke laut. Jelas akan mengganggu kesehatan kita mulai dari makanan, minuman, air yang dikonsumsi," terangnya.

2. Produsen sampah plastik juga harus tanggung jawab

Nelayan membersihkan sampah plastik yang berserakan di muara sungai Kampung Padak Sie Desa Seruni Mumbul. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Orang nomor dua di NTB ini juga mengatakan sedang mendorong terbitnya regulasi terkait Extended Producers Responsibility (EPR). Supaya perusahaan-perusahaan yang menjadi penghasil sampah plastik ikut bertanggungjawab.

"Plastik-plastik bekas produknya diambil lagi untuk recycle lagi. Seperti Mountrash di Dompu, sudah ada gerakan semua jenis sampah akan kembali ke produsennya dan didaur ulang," ujarnya.

Baca Juga: Konstruksi Smelter AMNT di Sumbawa Butuh 1.500 Tenaga Kerja 

Berita Terkini Lainnya