Konstruksi Smelter AMNT di Sumbawa Butuh 1.500 Tenaga Kerja 

Pemda bersama AMNT kolaborasi siapkan tenaga kerja skill

Mataram, IDN Times - Pembangunan smelter milik PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat sedang dalam proses konstruksi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB mendapatkan informasi dari PT. AMNT bahwa kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi tahun 2023 dan 2024 sebanyak 1.500 orang.

"Pada tahap konstruksi dia (AMNT) butuhkan sekitar 1.500 pekerja pada 2023 dan 2024," kata Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi dikonfirmasi di Mataram, Rabu (11/1/2023).

1. Tahap konstruksi banyak membutuhkan tenaga kerja non skill

Konstruksi Smelter AMNT di Sumbawa Butuh 1.500 Tenaga Kerja IDN Times/Surya Aditya

Aryadi mengatakan pada tahap konstruksi, tenaga kerja yang dibutuhkan kebanyakan non skill. Tetapi ada juga tenaga kerja skill yang dibutuhkan seperti las. Pihaknya sudah menyampaikan kepada PT. AMNT supaya ada kolaborasi terkait perencanaan kebutuhan tenaga kerja skill yang dibutuhkan supaya dapat disiapkan oleh Pemda dan perusahaan.

Menurutnya, perusahaan juga punya kewajiban menyiapkan SDM masyarakat sekitar, bukan hanya pemerintah daerah. Sehingga perlu kerja sama antara perusahaan dan Pemda.

"Mulai dari pembangunan infrastruktur sampai beroperasinya smelter perlu kita persiapkan tenaga kerjanya. Kalau pada saat pembangunan infrastruktur atau tahap konstruksi lebih banyak membutuhkan tenaga kerja non skill. Tetapi ketika beroperasi butuh tenaga kerja skill," ucap Mantan Kepala Diskominfotik NTB ini.

Baca Juga: Tahun 2022, Investasi di KEK Mandalika Mencapai Rp2,6 Triliun

2. Butuh ribuan tenaga kerja saat smelter beroperasi

Konstruksi Smelter AMNT di Sumbawa Butuh 1.500 Tenaga Kerja Layout smelter AMNT yang akan dibangun di Sumbawa Barat. (Dok. Prokopim Sumbawa Barat)

Pembangunan smelter AMNT di Sumbawa Barat ditargetkan rampung pada 2024 mendatang. Sehingga pada 2025, pabrik pengolahan emas dan tembaga itu sudah mulai beroperasi.

Pada saat beroperasi, kata Aryadi, kebutuhan tenaga kerja sekitar 1.500 - 2.000 orang. Untuk itu, masih ada waktu sekitar 2 tahun untuk menyiapkan tenaga kerja skill yang dibutuhkan saat smelter beroperasi.

"Ada waktu dua tahun menyiapkan tenaga skill ini. Untuk tenaga las bisa kita siapkan di Balai Latihan Kerja Provinsi NTB," ujarnya.

Aryadi menyebutkan total jumlah tenaga kerja di tambang Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat saat ini sebanyak 10.000 orang. Dimana, 74 persen merupakan tenaga kerja lokal. Selain itu, ada 58 orang tenaga kerja asing dan 2.500 orang berasal dari luar NTB.

3. Daerah lingkar tambang tak boleh ada pengangguran dan kemiskinan

Konstruksi Smelter AMNT di Sumbawa Butuh 1.500 Tenaga Kerja Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aryadi menambahkan, kehadiran investasi pertambangan di Kabupaten Sumbawa Barat harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pemprov NTB berharap tenaga kerja lokal harus bisa terserap, sehingga perlu disiapkan SDM-nya dari sekarang.

"Daerah lingkar tambang tak boleh ada nganggur. Karena kehadiran investasi harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kemiskinan seharusnya hilang," katanya.

Lapangan pekerjaan tidak mesti di industri smelter. Tetapi menurut Aryadi, banyak sektor lainnya yang akan terbuka dengan kehadiran industri smelter, seperti industri pupuk. Sehingga, tenaga kerjanya juga perlu dipersiapkan.

Baca Juga: Sungai Tercemar Mikroplastik, Dinas LHK NTB: Tegakkan Aturan!

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya