TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Relaksasi Ekspor Konsentrat AMNT, Negara Bakal Cuan Rp4,09 Triliun

Izin ekspor konsentrat diperpanjang hingga 31 Desember 2024

Tambang Amman di Sumbawa Barat. (dok. Amman Mineral)

Mataram, IDN Times - Pemerintah memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sampai 31 Desember 2024. Sebelumnya, izin ekspor konsentrat PT AMNT di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) berakhir pada 31 Mei 2024 lalu.

Dengan adanya relaksasi ekspor konsentrat tembaga, negara berpotensi mendapatkan cuan dari bea keluar mencapai Rp4,09 triliun. Kepala Bea Cukai Mataram Made Aryana menjelaskan sebelumnya tarif bea keluar ekspor konsentrat yang berakhir 31 Juni 2024 sebesar 10 persen.

Nantinya, tarif bea keluar akan menjadi 7,5 persen berdasarkan PMK No. 38 Tahun 2024 tanggal 31 Mei 2024. Karena progres pembangunan smelter mencapai 92 persen.

"Potensi bea keluar tahun 2024 sebesar Rp4,096 triliun," kata Made di Kantor Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Kamis (27/4/2024).

Baca Juga: DJP Nusra Kumpulkan Rp1,49 Triliun Pajak di NTB dalam Lima Bulan

1. Realisasi bea keluar ekspor konsentrat AMNT hingga Mei 2024

Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)

Made menyebutkan realisasi penerimaan bea keluar ekspor konsentrat sejak Januari hingga Mei 2024 mencapai Rp2,272 triliun. Sedangkan potensi penerimaan bea keluar Juni hingga Desember 2024, dengan tarif 7,5 persen mencapai Rp1,823 triliun.

Sehingga, Bea Cukai Mataram menyebutkan potensi penerimaan bea keluar ekspor konsentrat tembaga AMNT pada 2024 sebesar Rp4,096 triliun.

"Potensi penerimaan bea keluar sampai dengan Desember 2024 menunggu penerbitanSPE (surat persetujuan ekspor) baru," kata Made.

Baca Juga: DJP Nusra Kumpulkan Rp1,49 Triliun Pajak di NTB dalam Lima Bulan

2. Top lima komoditas ekspor NTB

Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)

Made menyebutkan lima komoditas ekspor NTB sampai 31 Mei 2024. Barang tambang mineral logam menempati posisi pertama senilai 1.396,899 juta dolar AS.

Kemudian buah-buahan senilai 0,157 juta dolar AS, daging ikan senilai 0,093 juta dolar AS, pangan olahan 0,008 juta dolar AS dan produk hewan lainnya senilai 0,002 juta dolar AS.

Sedangkan lima komoditas impor NTB yang terbesar adalah mesin senilai 335,78 juta dolar AS, turbin 73,45 juta dolar AS, ban 48,69 juta dolar AS, alat listrik non rumah tangga 20,89 juta dolar AS, suku cadang alat berat senilai 19,82 juta dolar AS.

Berita Terkini Lainnya