Orang Miskin di NTB Diklaim Turun, BPS Ungkap Lima Penyebabnya! 

Penduduk miskin di NTB tersisa sebanyak 709,01 ribu orang

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2024 sebesar 12,91 persen.

Persentase kemiskinan di NTB turun sebesar 0,94 persen terhadap Maret 2023 dan menurun 0,91 persen terhadap September 2022.

Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Senin (1/7/2024) menyebutkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 709,01 ribu orang.

Jumlah penduduk miskin berkurang 42,22 ribu orang terhadap Maret 2023 dan berkurang 35,68 ribu orang terhadap September 2022. BPS mengungkapkan ada lima penyebab penduduk miskin di NTB terjadi penurunan pada Maret 2024.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Didemo Mahasiswa di Hari Pertama Ngantor

1. Penduduk miskin di perkotaan dan pedesaan menurun

Orang Miskin di NTB Diklaim Turun, BPS Ungkap Lima Penyebabnya! ilustrasi kemiskinan (pexels.com/Riya Kumari)

Wahyudin mengatakan persentase penduduk miskin perkotaan di NTB pada Maret 2023 sebesar 13,76 persen, turun menjadi 12,86 persen pada Maret 2024.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 13,95 persen, turun menjadi 12,95 persen pada Maret 2024.

"Dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin Maret 2024 perkotaan turun sebanyak 14,99 ribu orang dari 383,53 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 368,54 ribu orang pada Maret 2024," jelasnya.

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan juga turun sebanyak 27,23 ribu orang. Dari 367,70 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 340,47 ribu orang pada Maret 2024.

Wahyudin menambahkan secara umum, pada periode September 2014 - Maret 2024, tingkat kemiskinan di Provinsi NTB mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Kecuali pada beberapa periode yaitu Maret 2017, Maret 2020, September 2020, September 2022, dan Maret 2023.

"Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 2020 merupakan akibat dari adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia," paparnya.

Sementara itu, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2023 dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu harga BBM yang naik pada akhir triwulan III tahun 2022 berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok hingga saat ini.

Dikatakan, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin pada Maret 2024 dikarenakan berbagai faktor. Diantaranya, inflasi yang relatif terkendali, perekonomian NTB tumbuh positif dan berbagai macam program intervensi kemiskinan yang dilakukan pemerintah.

"Selain itu, persentase penduduk miskin pada Maret 2024 merupakan yang terendah sepanjang periode September 2014 sampai Maret 2024," ucap Wahyudin.

Baca Juga: Tiba di Lombok, Pj Gubernur NTB Hassanudin Langsung 'Disembek' 

2. Garis kemiskinan di NTB naik

Orang Miskin di NTB Diklaim Turun, BPS Ungkap Lima Penyebabnya! ilustrasi kemiskinan (pexels.com/jimmychan)

Sementara itu, garis kemiskinan di NTB pada Maret 2024 sebesar Rp534.703,- per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2023, garis kemiskinan naik sebesar 7,16 persen. Sementara jika dibandingkan September 2022, terjadi kenaikan sebesar 9,13 persen.

Ia mengatakan peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Besarnya sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) di NTB pada Maret 2024 sebesar 75,68 persen.

Pada Maret 2024, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 29,45 persen di perkotaan dan 33,72 persen di perdesaan.

Kemudian rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan masing-masing 9,68 persen di perkotaan dan 6,83 persen di perdesaan.

Komoditas lainnya adalah daging ayam ras sebesar 3,29 persen di perkotaan dan 2,38 persen di perdesaan, telur ayam ras sebesar 2,97 persen di perkotaan dan 3,28 persen di perdesaan.

Selain itu, roti sebesar 2,23 persen di perkotaan dan 2,57 di perdesaan, kue basah sebesar 2,28 persen di perkotaan dan 2,32 persen di perdesaan, cabe rawit sebesar 1,81 persen di perkotaan dan 1,80 di perdesaan, tongkol/tuna/cakalang sebesar 1,79 persen di perkotaan dan 1,97 persen di perdesaan, mie instan sebesar 1,78 persen di perkotaan dan 1,83 di perdesaan.

Sedangkan komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar, baik pada garis kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan antara lain perumahan sebesar 6,89 persen di perkotaan dan 8,69 persen di perdesaan.

Kemudian bensin sebesar 5,64 persen di perkotaan dan 4,75 persen di perdesaan, listrik sebesar 2,90 persen di perkotaan dan 2,02 persen di perdesaan.

Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga di NTB pada Maret 2024 adalah sebesar Rp2.213.670,-/rumah tangga/bulan, naik sebesar 8,20 persen dibanding kondisi Maret 2023 yaitu sebesar Rp2.045.884,-/rumah tangga/bulan.

3. Lima penyebab turunnya angka kemiskinan di NTB

Orang Miskin di NTB Diklaim Turun, BPS Ungkap Lima Penyebabnya! Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyudin menyebutkan ada lima faktor yang menyebabkan menurunnya angka kemiskinan di NTB. Pertama, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,30 persen, turun dibandingkan TPT Februari 2023 yang sebesar 3,73 persen.

Kedua, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2024 sebesar 120,88, meningkat dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 110,63. Ketiga, laju inflasi yang relatif terkendali, yaitu sebesar 3,63 pada periode Maret 2023 - Maret 2024.

Keempat, pengeluaran konsumsi rumah tangga triwulan I 2024 dibandingkan triwulan I 2023 meningkat sebesar 5,14 persen. Kelima, bantuan sosial tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin.

"Pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Maret-April 2024 mencapai 98,15 persen, sementara pemanfaatan bansos Sembako triwulan I 2024 telah mencapai 98,21 persen," sebutnya.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Didemo Mahasiswa di Hari Pertama Ngantor

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya