Bantuan Beras 10 Kg di Desa Panda Bima Berkutu dan Tak Layak Konsumsi

Sudah dikembalikan dan diganti yang baru

Bima, IDN Times - Bantuan pangan beras paket 10 kilogram yang disalurkan di Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tuai masalah. Betapa tidak, sebagian beras dari total 400 lebih paket ditemukan berkutu dan berat timbanganya berkurang.

"Jumlah penerima bansos di sini ada 400 lebih. Hanya sebagian aja beras yang berkutu dan beratnya berkurang. Jadi tidak semua ya," kata Kepala Desa (Kades) Panda, M Sa'id dikonfirmasi pada Senin siang (1/7/2024).

2. Tidak layak dikonsumsi

Bantuan Beras 10 Kg di Desa Panda Bima Berkutu dan Tak Layak KonsumsiFoto Kantor Desa Panda (IDN Times/Juliadin)

Menurut Kades, beras tersebut tidak layak dikonsumsi dan telah dikembalikan dan diganti oleh Perum Bulog Bima. Kini, beras yang diganti sedang dalam proses penyaluran ke masyarakat sebagai penerima bantuan.

"Beras yang diganti aman dan layak dikonsumsi. Sekarang lagi dalam proses penyaluran ke penerima manfaat," jelasnya.

2. Camat klaim tak ada masalah

Bantuan Beras 10 Kg di Desa Panda Bima Berkutu dan Tak Layak Konsumsiilustrasi wadah beras (vecteezy.com/Andrey Starostin)

Sementara Camat Palibelo, Muslim mengaku sebagian beras berkutu itu belum diganti oleh pihak terkait. Karena saat Dinas Ketahan Pangan (DKP) Bima, koordinator kecamatan dan koordinator desa turun mengecek di kantor desa beras sudah lebih awal ludes dibagikan.

"Berasnya sudah habis dibagikan saat DKP Bima, koordinator kecamatan dan desa turun cek ke lokasi. Tapi sekarang sudah aman kok, gak ada masalah lagi," kata Camat saat dikonfirmasi.

3. DKP Bima pastikan tingkatkan pengawasan penyaluran beras

Bantuan Beras 10 Kg di Desa Panda Bima Berkutu dan Tak Layak KonsumsiGoogle

Diberitakan sebelumnya, 191 desa di Kabupaten Bima mendapatkan alokasi beras pangan paket 10 kilogram per setiap penerima manfaat. Setiap desa mendapat alokasi yang relatif berbeda, tergantung jumlah Kepala Keluarga (KK) yang menempati wilayah tertentu.

Pembagian bansos ini merupakan program Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI. Tujuannya, untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan akibat fenomena el nino.

Kepala DKP Bima, Muhammad Natsir yang dikonfirmasi sebelumnya menegaskan pihaknya akan meningkatkan pengawasan lapangan saat distribusi bansos beras. Agar penyaluran beras tak melabrak aturan dan diterima oleh warga miskin yang benar-benar membutuhkan

Baca Juga: Pria di Bima Perkosa Anak Tiri sejak SD hingga Berusia 17 Tahun

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya