TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemda Investigasi Dugaan Scam dan Catcalling Wisatawan di Trawangan

Dispar NTB minta hospitality berkualitas di destinasi

Kepala Dispar NTB Yusron Hadi (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB bersama Dispar Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menelusuri kebenaran informasi yang viral di media sosial TikTok terkait keluhan wisatawan yang juga seorang TikToker Mia Earliana. Dalam akun TikTok @miaearliana, Tiktoker dengan ratusan ribu pengikut itu mengungkapkan dirinya kena scam dan catcalling saat berlibur di Gili Trawangan, KLU.

"Kita bersama sama harus solid menjaga kondusivitas dan memberi keyakinan kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke gili mendapatkan kesempatan berlibur dalam suasana bahagia dan aman. Besok pertemuan kami di KLU, saat ini Dispar KLU dulu sedang turun lakukan investigasi," kata Kepala Dispar Provinsi NTB Yusron Hadi dikonfirmasi IDN Times, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Kena Scam dan Catcalling, TikToker Mia Earliana Kapok ke Trawangan

1. Komunikasi dengan Dispar KLU

Pantai Gili Trawangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Yusron mengungkapkan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata untuk memastikan kebenaran informasi tersebut berikut kronologis kejadian terhadap apa yang diunggah melalui video tersebut. Dispar Provinsi NTB bersama Dispar KLU akan menelusuri kebenaran peristiwa tersebut.

"Karena dalam unggahannya tidak jelas lokus kejadiannya. Kemudian dengan siapa orang yang melakukan hal tersebut. Ini kan perlu kita dalami, kronologisnya bagaimana dan sebagainya," terangnya.

2. Harus arif menerima informasi dari media sosial

Seorang wisatawan berkeliling Gili Trawangan menggunakan sepeda di Gili Trawangan beberapa waktu lalu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Yusron mengatakan masyarakat harus arif menerima informasi dari sosial media. Pihaknya bersama Dispar KLU siap mendalami hal ini..Apabila kejadian yang menimpa wisatawan itu betul terjadi, jelas di mana lokus dan pelakunya, maka pihaknya merasa prihatin.

Pihaknya akan mendorong diambil tindakan tegas sesuai ketentuan oleh pihak yang memiliki kewenangan. Namun, apabila informasi itu tidak benar, maka sangat disayangkan. Karena di tengah kondisi wisatawan yang ke Gili pasca pandemik, ini dalam masa puncak puncaknya. Di mana kunjungan per hari bisa melampaui angka 1.000 orang.

"Segera kami bertemu dengan perwakilan pelaku usaha wisata gili dan juga Dispar KLU untuk mendalami berita ini. Harus dipahami juga bahwa pariwisata adalah bisnis hospitality, sudah menjadi keharusan kita bersama menciptakannya sebaik mungkin," ujar Yusron.

Baca Juga: Anak yang Nikah dengan Kakek di Lombok Diduga Keterbelakangan Mental 

Berita Terkini Lainnya