Kebijakan Pemda Lotara Dinilai 'Ribet', Wisatawan Gak Nyaman ke Gili
Benahi fasilitas dan keamanan public boat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Kebijakan Pemda Lombok Utara (Lotara) yang menerapkan one gate system untuk kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali menuju Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) menuai protes karena dianggap ribet. Wisatawan yang kembali ke Bali harus lewat Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Dari kawasan Gili Tramena, wisatawan naik public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari menuju Pelabuhan Bangsal. Kemudian dari Pelabuhan Bangsal, wisatawan baru bisa diangkut menggunakan kapal cepat menuju Bali. Hal ini membuat wisatawan menjadi tidak nyaman, di samping panjangnya antrean.
Baca Juga: Mandalika Travel Mart Targetkan Transaksi Rp30 Miliar
1. Kebijakan perlu dievaluasi
Wakil Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, Hery Nurcahyono mengatakan kebijakan itu perlu dievaluasi. Karena tamu dan travel agent yang membawa wisatawan ke Gili Tramena merasa terganggu.
"Pastinya saat ini sejak dilakukan uji coba sangat mengganggu wisatawan. Tapi kita menghormati kebijakan Pemda. Tapi perlu ditinjau ulang. Kita harus perhatikan kenyamanan tamu. Supaya tamu merasa nyaman, tidak antrean panjang," kata Hery dikonfirmasi IDN Times, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: PLN Siapkan Listrik Tanpa Kedip Jelang WSBK Mandalika 2022