TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kakek yang Cabuli Bocah di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara 

Tersangka cabuli korban di masjid

Tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak usia 6 tahun di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Seorang kakek inisial MT (50) ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual terhadap seorang bocah perempuan. Kakek yang bekerja sebagai nelayan di wilayah Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Provinsi NTB diduga mencabuli anak yang berusia 6 tahun.

"Dari hasil pemeriksaan beberapa saksi dan juga pemeriksaan ahli, kuat dugaan saudara MT sebagai pelaku dari peristiwa tersebut. Sehingga terduga MT sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan di Rutan Polresta Mataram," kata Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa di Mapolres Mataram, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: Generasi Penerus Bangsa di Tengah Ancaman Kejahatan Seksual di NTB 

1. Korban mengeluh sakit di bagian kemaluan

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kadek menjelaskan kronologis peristiwa dugaan pencabulan terhadap bocah tersebut. Peristiwa itu terjadi pada 28 Maret 2022. Awalnya, korban mengeluhkan adanya rasa sakit di bagian kemaluannya kepada ibu atau bibiknya.

Ketika mengobrol dengan ibu atau bibiknya, korban menceritakan bahwa dia baru saja dimasukkan sesuatu di alat kelaminnya di sebuah masjid oleh tersangka MT. Mendengar pengakuan anaknya, ibu atau bibik korban kemudian malaporkan dugaan pelecehan seksual itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram.

2. Polisi lakukan visum di RS Bhayangkara

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menunjukkan barang bukti kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Merespons laporan tersebut, penyidik Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram kemudian membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan visum. Dari hasil visum di RS Bhayangkara ditemukan luka baru di kelamin korban.
"Sehingga penyidik berpendapat bahwa peristiwa pidana terjadi. Baik bentuknya persetubuhan atau pencabulan," kata Kadek.

Saat ini, lanjut Kadek, kondisi korban sudah membaik dan dapat kembali beraktivitas. Unit PPA Satreskrim Polresta Mataram telah melibatkan psikolog untuk memberikan trauma healing terhadap korban.

Baca Juga: Ikuti Penutupan MOS, Santri di Sumbawa Hilang Terseret Ombak 

Berita Terkini Lainnya