TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jauh dari Zona Tribun Penonton, UMKM  Masih Rugi saat WSBK Mandalika

Pemprov NTB lakukan evaluasi WSBK Mandalika

Ilustrasi produk UMKM (IDN Times)

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan (Disdag) akan mengevaluasi kembali terkait penempatan lokasi jualan UMKM di Sirkuit Mandalika saat gelaran World Superbike (WSBK) pada Maret 2023. Dalam gelaran WSBK Mandalika 2022 pada 11 - 13 November lalu, diakui masih ada UMKM yang rugi karena lokasi jualan masih jauh dari zona tribun penonton.

"Setiap pagelaran tentu ada rugi. Tetapi tidak rugi-rugi sekali. Artinya paling penting bagaimana UMKM dapat kita gerakkan. Mereka dapat berpartisipasi atau ikut berkontribusi dalam event WSBK," kata Kepala Disdag Provinsi NTB, Fathurrahman, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga: Berlayar Menuju Lombok, KM Mutiara I Terbakar di Perairan Bali 

1. Masih lakukan perhitungan jumlah transaksi

Kepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fathurrahman menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan jumlah transaksi UMKM saat perhelatan WSBK Mandalika 2022. Dalam event WSBK Mandalika 2022, sebanyak 400 UMKM lokal terlibat.

Tahun ini, lokasi penempatan UMKM berada di dalam area Sirkuit Mandalika. Pemprov NTB menggelar side event WSBK Mandalika dengan program Lombok Sumbawa Fair yang melibatkan 400 UMKM lokal.

Disdag NTB sendiri memfasilitasi 30 UMKM yang disiapkan stand gratis di dalam evebt Lombok Sumbawa Fair. "Secara akumulatif dari omzet masih dihitung," terangnya.

2. Disiapkan lahan 2 hektare di dalam Sirkuit Mandalika

Pembukaan Lombok Sumbawa Fair yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. (dok. Diskominfotik NTB)

Pada gelaran WSBK Mandalika 2022, PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika menyiapkan lahan 2 hektare untuk lokasi Lombok Sumbawa Fair yang berada di dalam sirkuit.

Dibandingkan saat event-event sebelumnya, kata Fathurrahman, sebenarnya lokasi jualan UMKM sudah sangat strategis. Tetapi karena masih jauh dari zona tribun penonton, sehingga masih kurang maksimal.

"Tetapi mungkin karena memang alur atau arah penonton tidak sama. Karena masing-masing punya zona. Mungkin ke depan kita evaluasi lebih mendekat di area zona tribun penonton yang ada sekarang. Kita akan melakukan evaluasi," ucapnya.

Baca Juga: Pendakian Rinjani Meningkat, Cuan hingga Rp41,37 Miliar 

Berita Terkini Lainnya