TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Didesak Ganti Kepala SMAN 1 Praya karena Bullying, ini Kata Dikbud NTB

Wagub NTB: jangan ada bullying di sekolah

Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB merespons desakan siswa SMAN 1 Praya yang meminta Kepala Sekolah (Kepsek) Amrullah, supaya diganti. Desakan agar Kepala SMAN 1 Praya diganti karena yang bersangkutan melakukan bullying atau perundungan kepada salah seorang siswa yang juga Ketua Remaja Musala (Remus) SMAN 1 Praya.

Pada Rabu (31/5/2023), Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 Praya menggelar aksi unjuk rasa di sekolah setempat. Aksi tersebut merupakan kedua kalinya setelah dilakukan pada 25 Mei lalu. Pada aksi yang terakhir, para siswa mendesak Gubernur dan Kepala Dinas Dikbud NTB mengganti Kepala SMAN 1 Praya, Lombok Tengah.

"Kalau masih belum clear masalah itu, saya akan panggil kepala sekolahnya. Namun mereka sudah panggil orang tua siswa, masyarakat termasuk kepala desa," kata Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan dikonfirmasi di Mataram, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: Pra Pendaftaran PPDB SMA/SMK di NTB, 32.000 Calon Siswa Baru Mendaftar

1. Klarifikasi Kepala SMAN 1 Praya

ilustrasi berkas (unsplash.com/Tetiana SHYSHKINA)

Aidy mengungkapkan pasca aksi demonstrasi siswa SMAN 1 Praya pada 25 Mei lalu, Dinas Dikbud NTB sudah turun melakukan klarifikasi kepada Kepala SMAN 1 Praya. Ia melihat para siswa tidak terima dengan kata-kata kasar dari Kepala SMAN 1 Praya kepada salah seorang siswa.

"Anak itu ditanya tentang perkalian, ditanya tentang hadist, laporannya ke saya. Namun karena dia gak bisa, ditepukin sama temannya. Anak ini juga kebetulan juga Ketua Remus, dia punya grup, dan anggota. Saya sudah ingatkan teman-teman kepala sekolah untuk melihat posisi bahwa usia sekolah anak-anak sudah punya emosi, sikap malu sama orang," terang Aidy.

2. Perkuat sekolah ramah anak

Ilustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Aidy meminta seluruh kepala sekolah dan guru SMA/SMK di NTB supaya lebih harmonis menggunakan cara, sikap dan kata-kata kepada anak didiknya. Ia menganggap persoalan yang terjadi di SMAN 1 Praya sudah selesai. Namun, apabila masalah itu belum clear, Aidy menyatakan akan memanggil Kepala SMAN 1 Praya.

Ia menegaskan praktik Perundungan di dunia pendidikan tidak dibenarkan. Untuk itu, Dinas Dikbud NTB akan memperkuat lagi program sekolah ramah anak.

"Di tahun ajaran baru ini, sebentar lagi mereka ujian. Mereka bagi raport tanggal 15 - 17 Juni. Tahun ajaran baru kita perkuat lagi untuk sekolah ramah anak. Itu menjadi bagian dalam masa orientasi siswa," ujarnya.

Baca Juga: Oknum Pimpinan Ponpes di Sumbawa Diduga Cabuli Semua Santriwatinya

Berita Terkini Lainnya