TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

19 Ribu Ternak yang Terpapar PMK di Loteng Dinyatakan Sembuh

4.000 ternak masih dalam perawatan

Ilustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Lombok Tengah, IDN Times - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat hingga saat ini ternak, yakni sapi, kerbau dan kambing yang dinyatakan sembuh dari paparan penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah itu mencapai 19 ribu ekor. Sementara sisanya masih dalam perawatan.

"Sisa ternak yang masih terkena PMK sebanyak 4.000 ekor dari total kasus 23 ribu ekor ternak yang terkena PMK," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman seperti dilansir dari Antara pada Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Polisi Usut Dugaan Eksploitasi Anak di Pacuan Kuda Milik Gubernur NTB

1. Tingkat kesembuhan mencapai 90 persen

Sapi Berhamburan Melarikan Diri di Pelabuhan Merak hingga sampai di Pemukiman Warga (Instagram.com/info.banten)

Ia mengatakan tingkat kesembuhan kasus PMK di Lombok Tengah cukup tinggi, yakni mencapai 90 persen. Untuk itu, pihaknya saat ini terus melakukan pencegahan, baik dengan melakukan pengobatan maupun vaksinasi PMK terhadap ternak yang sehat.

"Tingkat kesembuhan kasus PMK di Lombok Tengah cukup tinggi," katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hewan ternaknya memiliki ciri-ciri seperti terkena wabah PMK. Sehingga bisa segera ditangani dan diberikan perawatan.

2. Berharap tambahan anggaran

Ilustrasi domba. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Pengobatan secara gratis saat ini belum bisa dilakukan lagi, karena keterbatasan anggaran, sehingga pihaknya hanya bisa memberikan bantuan dari segi pelayanan.

"Untuk ketersediaan obat ternak di NTB tidak ada masalah. Namun, anggaran Rp70 juta itu hanya bisa melayani 1.300 ekor ternak," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan kembali anggaran untuk pembelian obat ternak di APBD Perubahan 2022. "Semoga ada diberikan tambahan anggaran untuk pelayanan pengobatan gratis," katanya.

Baca Juga: 2.000 Nelayan di Lombok Merasa Dipersulit Dapat BBM Subsidi

Berita Terkini Lainnya