Dua Jam Berenang Pakai Jeriken, 12 Nelayan Lotim Terdampar di NTT

Berhasil selamat setelah berenang ke pulau tak berpenghuni

Lombok Timur, IDN Times - Nasib nahas menimpa 12 nelayan asal desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Kapal yang digunakan untuk menangkap ikan tenggelam setelah terbelah dua dihantam ombak besar pada Jumat (14/7/2023), sekitar pukul 03.00 WITA.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, semua awak dalam keadaan selamat.
Korban selamat setelah terdampar di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kini dalam proses pemulangan. Untuk memulangkan korban, nelayan setempat melakukan urunan untuk biaya perjalanan pulang.

1. Kronologi kejadian

Dua Jam Berenang Pakai Jeriken, 12 Nelayan Lotim Terdampar di NTTKorban dipulangkan dari puskesmas setelah mendapatkan perawatan (dok. Narasumber/ Saeful Rahman)

Kepala Desa Tanjung Luar, Saeful Rahman mengatakan, musibah yang menimpa 12 nelayan asal Desa Tanjung Luar tersebut setelah perahu yang mereka tumpangi terkena ombak besar sebanyak tiga kali. Ombak itu menyebabkan perahu tersebut terbalik dan tenggelam di perairan selatan Sumba.

Kapal milik H Hasan Basri dengan merek lambung kapal Tri Karya Tunggal itu berangkat dari dermaga Tanjung Luar, Rabu (12/7/2023) sekitar pukul 01.30 WITA. Pada saat keberangkatan, cuaca dikabarkan cukup baik.

Para nelayan ini berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang selama lebih dari 2 jam menuju pantai pulau yang tak berpenghuni dengan menggunakan jeriken. Setelah berhasil menyelamatkan diri, korban berusaha meminta bantuan dengan cara melambaikan baju ke arah kapal nelayan lokal yang sedang melintas di sekitar perairan tersebut.

"Diselamatkan nelayan setempat, kemudian dibawa ke Puskesmas di Kecamatan Wanakuka Kabupaten Sumbawa Barat Daya," terangnya Saeful.

2. Satu orang mengalami cedera

Dua Jam Berenang Pakai Jeriken, 12 Nelayan Lotim Terdampar di NTTKorban yang mengalami cedera pada kaki (dok. Narasumber/ Saeful Rahman)

Dari 12 orang awak kapal tersebut, satu orang awak mengalami cedera yang cukup parah, yaitu mengalami luka robek di bagian kaki kanan. Hal itu disebabkan saat kapal dihantam  ombak, korban terbanting membentur kaca jendela kapal. Kapal dihantam ombak sebanyak dua kali, sehingga langsung terbelah menjadi dua bagian dan tenggelam.

"Satu korban mengalami cedera robek di bagian kaki karena terkena pecahan kaca," imbuh Saeful.

3. Dititip pulang ke Lombok menggunakan mobil barang

Dua Jam Berenang Pakai Jeriken, 12 Nelayan Lotim Terdampar di NTTKorban selamat diamankan di aula kantor desa setempat (dok. Narasumber/ Saeful Rahman)

Setelah sepekan mendapatkan perawatan oleh warga setempat, 12 nelayan tersebut saat ini telah dipulangkan. Korban dipulangkan melalui jalur darat dengan cara dititip di mobil barang. Untuk biaya pemulangan warga setempat mengumpulkan biaya dengan cara urunan, sehingga terkumpul uang sebanyak Rp4.900.000.

Pemerintah desa sudah berupaya untuk meminta bantuan biaya pemulangan kepada pemerintah kabupaten melalui Dinas Sosial dan Baznas, namun tidak ada tanggapan. Sehingga hanya pemerintah Desa Tanjung Luar yang ikut membantu dengan memberikan sumbangan sebesar Rp1.000.000.

"Sudah kita bersurat ke Dinas Sosial dan Baznas, tapi mungkin karena birokrasi belum bisa keluar, tapi karena mendesak warga Lombok yang ada di sana urunan mengumpulkan biaya," pungkas Saeful.

Baca Juga: RSUD NTB akan Percepat Operasi Bayi Kembar Siam Asal Lombok Timur  

Ruhaili Photo Community Writer Ruhaili

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya