PLN NTB Berinovasi Olah Limbah Pertanian Jadi Sumber Listrik
Salah satu inovasi yang bisa membantu mengurangi sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - PLN NTB terus menggencarkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar subtitusi, baik sebagian atau seluruhnya dari batubara yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Teknologi yang disebut co-firing tersebut dilakukan PLN untuk bisa menekan emisi karbon sekaligus turut menyukseskan pencanangan Net Zero Emission tahun 2050 di NTB.
General Manager PLN NTB, Sudjarwo mengatakan sepanjang tahun 2022 ini, PLN mengimplementasikan teknologi co-firing ini di dua lokasi. Yakni PLTU Jeranjang yang berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat dan PLTU Sumbawa Barat di Taliwang, Kabupateb Sumbawa Barat.
Baca Juga: Sukiman Optimistis Anies Baswedan Menang Pilpres di NTB
1. Mampu hasilkan energi bersih sebesar 4.205 MWh
Program co-firing PLN di tahun 2022 mampu memproduksi energi bersih sebesar 4.205 MWh dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 5.923 ton. Angka ini mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan dengan penggunaan co-firing di tahun 2021 sebesar 2.139 ton yang menghasilkan 1.596 MWh.
Adapun jenis co-firing yang digunakan adalah sampah yang telah diolah menjadi Solid Recovered Fuel, sekam padi, serbuk kayu, bonggol jagung dan juga serpihan atau potongan kayu (woodchip).
“Implementasi co-firing akan memberikan dampak terhadap penurunan emisi karbon. Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” kata Djarwo.
Baca Juga: Anies Baswedan Kunjungi Lombok Timur, Simpatisan: Anies Presidenku!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.