TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Nenek di Bima, Menabung Belasan Tahun agar Bisa Naik Haji 

Tabungan itu dari hasil jualan jambu mete

Foto nenek Firma saat berangkat ke tanah suci Makkah beberapa hari lalu (IDN Times/Juliadin Sutarman)

Bima, IDN Times - Perjuangan seseorang untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci tak sedikit menarik perhatian dan menjadi inspirasi banyak orang. Seperti kisah perjuangan seorang nenek bernama Firma, asal Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berkat kerja keras dan kegigihan dalam menabung dari hasil jualan jambu mete belasan tahun, nenek berusia 66 tahun ini akhirnya bisa melaksanan haji ke Tanah Suci Makkah.

Baca Juga: Tiba-tiba Pingsan, Seorang Jemaah Haji Asal Bima Meninggal di Makkah

1. Penantian belasan tahun terwujud

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Dikonfirmasi saat keberangkatan beberapa hari lalu, Firma mengaku cukup bangga dan bersyukur bisa naik haji. Penantian yang ditunggu-tunggu belasan tahun lamanya, kini telah berbuah hasil jadi kenyataan.

"Rasa haru dan syukur sudah pasti ada, karena ibadah haji salah satu impian terbesar bagi semua umat Islam," katanya.

2. Suaminya meninggal dan anaknya merantau

Ilustrasi. Jemaah di Masjidil Haram, Makkah. (IDN Times/Mela Hapsari)

Untuk mendulang uang pendaftaran antrean haji, tidak mudah bagi Firma. Apalagi dia hanya tinggal sebatang kara di rumah panggung sejak tahun 2004 usai suaminya meninggal dunia.

Sementara dua putranya merantau di Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka merantau di wilayah setempat usai menyelesaikan studi di kampusnya masing-masing.

"Saya daftar antrean haji pada tahun 2011 silam. Sebenarnya saya diberangkatkan tahun 2022, tapi ditunda karena alasan pandemik COVID-19," terangnya.

Baca Juga: Pemda Bima Enggan Bocorkan 8 BUMD Dapat Penyertaan Modal Rp21 Miliar

Berita Terkini Lainnya