Ibu Bayi Terbungkus Plastik di Bima Dirawat Intensif, Pacarnya Kabur!
Polisi lakukan autopsi terhadap jasad bayi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Bima, IDN Times- Sudah jatuh tertimpa tangga nampaknya menjadi kalimat kiasan yang tepat bagi MN. Dia diduga melakukan aborsi terhadap janin yang dikandungnya pada sebuah indekos di Kecamatan Mpunda Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/6/2022) lalu.
Alumni STKIP Bima itu harus menanggung risiko seorang diri dan beban sosial atas perbuatanya bersama sang pacar inisial SH. Bahkan, saat ini dia masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, sementara pujaan hatinya inisial SH kabur dari kejaran polisi.
Baca Juga: Kisah Haru Petani di Kota Bima, 15 Tahun Menabung Agar Bisa Naik Haji
1. Jazad bayi diautopsi diRS Bayangkara Polri mataram
Kepala UPTD Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Bima Muhammad Jafar mengaku pihaknya terus mendampingi rangkaian penyelidikan kasus tersebut. Mulai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama pihak kepolisan, hingga autopsi jasad bayi ke Rumah Sakit (RS) Bayangkara Polri di Kota Mataram.
"Autopsi ini dilakukan supaya kita bisa memastikan apakah bayi ini meninggal karena diaborsi atau tidak. Kalaupun diaborsi, mereka pakai obat apa," terang dia dihubungi IDN Times, Senin (20/6/2022).
Dari hasil periksa terhadap MN, kondisi bayi saat itu dilahirkan dalam keadaan hidup. Kemudian tiba-tiba terlihat tidak bernyawa setelah beberapa saat ditinggal pergi saat dia masuk ke kamar mandi kost-nya.
"Ketika dia masuk ke kamar mandi, bayi dijaga oleh pacarnya," terang jafar.
Baca Juga: Cekcok dengan Ibu, Siswi di Bima Tenggak Racun hingga Tewas