TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocah yang Tewas Tergantung di Bima Ternyata Dibunuh Kakak Tirinya

Pelaku marah karena tak diberi uang

Foto polisi saat olah TKP di rumah korban di Desa Teke. (Dok.Polres Bima)

Bima, IDN Times- Satreskrim Polres Bima berhasil mengungkap kasus kematian seorang bocah yang sebelumnya diduga tewas gantung diri di kolong rumahnya. Kejadian nahas itu terjadi di Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 15 Juni 2022 lalu.

Dari hasil penyidikan polisi, ternyata siswa SD bernama Andi tersebut diduga dibunuh oleh kakak tirinya inisial HR. Di hadapan polisi, pria 22 tahun itu mengaku nekat menghabisi nyawa adik tirinya karena tidak diberikan meminjam uang.

"Sebelum kejadian, korban habis dari sawah cari jamur. Begitu tiba di rumah sekitar pukul 07.00 wita, dia langsung masuk ke kolong rumah," jelas Kasi Humas Polres Bima Iptu Adib Widayaka mengutip keterangan pelaku, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Saling Serang Pakai Sajam, 4 Warga Bima dan 1 Polisi Kena Panah

1. Korban masuk ke kolong rumah diikuti oleh pelaku

Ilustrasi korban tewas, pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Begitu melihat korban masuk ke kolong rumah, pelaku pun ikut masuk sembari meminta untuk pinjam uang. Namun permintaan pelaku tidak diberikan korban. Dari situ, HR langsung naik pitam mencekik leher korban dengan kedua tangannya, sehingga jatuh tersungkur ke tanah.

"Melihat korban yang saat itu masih memberontak, pelaku kemudian mengambil tali yang ada di sampingnya lalu melilitkan ke leher korban," terang dia.

Tidak sampai di situ, kemudian pelaku menarik kedua ujung tali yang melilit leher korban sambil menindih punggung korban menggunakan lutut. Hingga akhirnya korban pun meninggal dunia di tempat.

2. Hilangkan jejak pembunuhan

potret tali gantung (pixabay.com/kalhh)

Ingin menghilangkan jejak pembunuhan, HR membuat simpul menggunakan tali pada leher korban. Kemudian mengaitkannya ke kayu penyangga rumah dan ujungnya diikat di pagar. Itu dilakukan pelaku agar terlihat korban meninggal dunia dengan cara gantung diri.

"Setelah itu, pelaku baru naik ke rumah. Sekitar pukul 10.30 Wita, HR lalu berpura-pura bangun tidur dan mencari korban di kolong rumah lalu berteriak agar di dengar tetangga," terang dia.

Warga yang mendengar teriakan pelaku pun bergegas mendatangi TKP dan menemukan korban dalam kondisi tergantung di bawa kolong rumahnya. Mereka pun ikut histeris melihat kondisi korban yang sudah terbujur kaku terlilit tali di lehernya.

"Teriakan dari ketiganya ini sontak mengundang lima warga lainnya menuju TKP dan langsung melepas tali yang terlilit di leher korban,"bebernya.

3. Pemeriksaan kedua, pelaku mengakui perbuatannya

Ilustrasi pengaduan masyarakat di kantor polisi (IDN Times/Yurika Febrianti)

Saat itu korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, korban dinyatakan sudah meninggal dunia saat tergantung.

“Dengan adanya kejadian tersebut, unit identifikasi Subsektor Palibelo menuju TKP dan Puskesmas Palibelo melakukan identifikasi serta penyelidikan penyebab kematian korban,”Tutur Adib.

Penyelidikan kasus pun terus didalami oleh Satreskrim Polres Bima dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Di antaranya keluarga korban, tetangga hingga terduga pelaku.

"Pemeriksaan pertama pelaku tidak mau mengaku. Dia baru mengakui membunuh korban ketika pada agenda pemeriksaan yang kedua," tandas Adib Widayaka.

Baca Juga: Nahas! Bocah 11 Tahun di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Rumahnya

Berita Terkini Lainnya