Supriadi Terkurung di Rumahnya, Camat Sandubaya: Masalahnya Rumit!
Saat ini masih proses verifikasi lahan di BPN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Penutupan jalan akses menuju rumah Supriadi (49) warga Lingkungan Gerung Butun Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram sejak Sabtu (25/12/2021) belum ada titik terang. Sejak pertama ditutup oleh pembangunan rumah pemilik lahan atas nama Musbah di sebelah utara, tujuh orang anggota keluarga Supriadi masih melewati bangunan kamar mandi milik Musbah itu. Sebab hanya itu akses satu-satunya.
“Kami masih lewat sana. Mau lewat mana lagi,” ujar adik dari Supriadi yang bernama Suprianti kepada IDN Times, Selasa (4/1/2022).
Camat Sandubaya Henny Suyasih menyebut persoalan lahan antara Supriadi, Musbah dan Sarisah itu cukup rumit. Sehingga perlu adanya verifikasi lebih lanjut. Dia juga berharap agar Supriadi dapat bersabar sembari pihaknya mencari jalan keluar terbaik bagi semua pihak.
Baca Juga: Supriadi: Akses Saya Lewat Kamar Mandi yang Dibangun Menutupi Jalan
1. Belum ada kejelasan
Suprianti hanya bisa gigit jari. Hampir dua pekan sejak penutupan akses rumah kakaknya itu tak kunjung ada jalan keluar. Baik dari pemilik lahan atau Pemerintah Kota Mataram.
Sejak dikunjungi pihak kelurahan dan kecamatan, kata Suprianti, tujuh anggota keluarganya hanya diminta untuk tetap bersabar menunggu proses pengukuran lahan dari Badan Pertanahan Nasional Kota Mataram.
“Kata camat tunggu sampai satu minggu ini InshaAllah bisa diselesaikan begitu,” kata Suprianti.
Setiap pagi, kata dia, Suprianti harus melewati kamar mandi milik Musbah yang baru dibangun itu untuk mengantar anaknya ke sekolah. Selain Suprianti.
Baca Juga: Seperti Penjara, Akses Masuk Rumah Warga Mataram ini Ditutup Tetangga