Panen Perdana Jagung DK95R, Pendapatan Petani NTB Berpotensi Naik

Melindungi tanaman jagung dari gulma

Dompu, IDN Times - Perusahaan global bidang life science, Bayer, resmi meluncurkan benih jagung bioteknologi komersial pertamanya untuk petani Indonesia yaitu Dekalb DK95R di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (26/7/2023). Peluncuran ini menandai tonggak sejarah bagi Indonesia, karena merupakan langkah awal dalam mengadopsi benih jagung bioteknologi, memungkinkan Indonesia mencapai tujuan swasembada pangan, dampak positif pada ekonomi nasional dan peningkatan PDB.

Dibandingkan dengan benih jagung konvensional, DK95R mengandung sifat Roundup Ready® (RR) yang toleran terhadap glifosat, bahan aktif dalam herbisida keluarga Roundup®. Glifosat dapat digunakan untuk pengendalian gulma dalam benih jagung RR tanpa merusak tanaman jagung. Ada respons positif dari pengguna benih jagung berteknologi RR.

1. Uji coba di 5 provinsi, potensi pendapatan petani naik hingga 30 Persen

Panen Perdana Jagung DK95R, Pendapatan Petani NTB Berpotensi NaikPeluncuran benih jagung bioteknologi komersial DK95R. (dok. Bayer)

Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan Stacy Markovich mengungkapkan hasil uji coba yang dilakukan di 5 provinsi di Indonesia, musim lalu, menunjukkan peningkatan pendapatan yang diperoleh petani. Dengan menanam jagung RR, para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional.

"Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari kombinasi hasil panen yang lebih tinggi dan pengurangan biaya input," kata Markovich.

Pada 2022, Bayer Indonesia dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menandatangani perjanjian kerja sama untuk mempercepat pengadopsian benih jagung bioteknologi RR. Serta memfasilitasi akses dan penyebaran teknologi tersebut melalui ekosistem bisnis pertanian berbasis masyarakat yang disebut program Better Life Farming (BLF) untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani.

Petani jagung NTB, Hamzan Wadi mengatakan benih jagung tahan herbisida ini memungkinkan dirinya melindungi tanaman jagung dari gulma dengan teknik aplikasi yang lebih mudah, fleksibel, dan murah. Kualitas hasil panen yang diperoleh juga lebih baik daripada pengelolaan gulma konvensional.

"Hasil panen jagung saya meningkat 19,7 persen, atau setara dengan 37 persen dari pendapatan bersih saya," kata Hamzan Wadi.

Baca Juga: Bupati KLU Bakal Ganti Cidomo di Gili Trawangan Pakai Mobil Golf

2. Membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan swasembada pangan

Panen Perdana Jagung DK95R, Pendapatan Petani NTB Berpotensi NaikTanaman jagung DK95R. (dok. Bayer)

Bayer mendistribusikan varietas benih jagung bioteknologi DK95R dan telah ditanam untuk uji coba oleh 253 petani melalui program Better Life Farming di 10 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan sejak November 2022. Bupati Dompu Kader Jaelani menyatakan dengan meningkatnya populasi Indonesia dan pertumbuhan kelas menengah, ia melihat adanya peningkatan akan kebutuhan pangan dan pakan yang harus dipenuhi dengan praktek budidaya yang lebih efisien.

"Oleh karena itu, prioritas Pemerintah NTB adalah mendukung sektor pertanian kami. Kami senang bermitra dengan Bayer dalam peluncuran pertama benih jagung bioteknologi ini. Pengenalan teknologi bioteknologi pada jagung akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani jagung di NTB dan mendorong swasembada pangan di Indonesia," kata Kader Jaelani.

3. Ada kesenjangan pasokan dan permintaan jagung di Indonesia

Panen Perdana Jagung DK95R, Pendapatan Petani NTB Berpotensi NaikIlustrasi panen jagung (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Jagung merupakan tanaman penting bagi Indonesia sebagai bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan diet tinggi protein bagi penduduk. Meningkatkan produksi jagung dalam negeri memberikan stabilitas harga bagi sumber protein seperti unggas dan telur. Oleh karena itu penting untuk ketahanan pangan Indonesia. Presiden Jokowi telah memerintahkan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi jagung nasional, salah satunya dilakukan dengan menggunakan benih jagung bioteknologi.

"Ada kesenjangan besar antara pasokan dan permintaan jagung di Indonesia sehingga industri benih harus mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah ini," kata Ketua Komisi Tetap Ketahanan Pangan KADIN Indonesia Prof. Hermanto Siregar.

Pihaknya mengapresiasi upaya Bayer, selaku anggota KADIN, yang telah menghadirkan benih bioteknologi jagung ke Indonesia. Juga kepada Seger Agro Nusantara, yang telah bekerja sama dengan Bayer, menjadi pihak pembeli jagung hasil panen. Bersama-sama, kedua perusahaan tersebut membentuk model bisnis closed-loop sehingga pada akhirnya para petani dan seluruh mitra dalam rantai nilai jagung akan mendapatkan manfaatnya.

Peluncuran Dekalb DK95R menandai awal dari rangkaian produk dan inovasi bioteknologi Bayer dalam mendukung petani di Indonesia. Rangkaian teknologi yang akan diperkenalkan termasuk benih jagung VT Double PRO® (VT2P), teknologi yang menggabungkan kontrol serangga dan sifat toleransi glifosat. VT2P akan menjadi teknologi unggulan yang memberikan kontrol sepanjang musim terhadap ulat grayak (Fall Armyworm/FAW), yang menjadi kekhawatiran besar bagi petani jagung di Indonesia.

Selama tahap pertumbuhan awal yaitu 3 hingga 12 daun, jagung sangat sensitif terhadap persaingan dengan gulma untuk mendapatkan cahaya, nutrisi, dan air. Biasanya, pengendalian gulma pada jagung dimulai pada awal musim tanam atau sebelum atau setelah tanaman muncul untuk menghilangkan gulma kecil yang biasanya segera bersaing secara agresif dengan tanaman jagung.

Praktik umum petani mengaplikasikan herbisida 3 hingga 4 kali per musim tanam. Dengan benih jagung RR petani hanya perlu mengaplikasikan 1 hingga 2 kali per musim tanam. Benih jagung RR telah dikembangkan sejak tahun 1980-an sebagai respons terhadap permintaan petani akan metode pengendalian gulma yang ramah lingkungan, efisien secara waktu dan biaya dengan tingkat keamanan yang lebih baik.

Saat ini, tanaman hasil rekayasa genetika yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah tanaman yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sifat toleransi terhadap herbisida, seperti benih jagung RR.

Baca Juga: Wali Kota Mataram Kritik Dinas Dikbud NTB Soal Kisruh PPDB 2023 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya